Selasa, 22 Juni 2010

kurangnya pengaruh motivasi terhadap anak untuk masuk kemadrasah aliyah

1.Seorang mahasiswa STAI sukabumi akan mengadakan penelitian untuk kepentingan skripsi.Mahasiswa tersebut mengamati sebuah madrasyah aliyah swasta.Fenomena yang terjadi bahwa dengan kebijakan pemerintah yang mempublikasikan SMK sebagai pilihan studi setelah dari SMP/MTS di kab.sukabumi hampir setiap kecamatan didirikan sebuah SMK baru di asumsikan akan mematikan kelanjutan MA Swasta.Minat yang cenderung pragmatis akan mengantarkan pilihan sekolah bagi anaknya kesekolah yang telah sselesai bisa langsung kerja Mahasiswa tersebut ingin mengetahui bahwa ada hubungan antara dibuka banyak SMA akan menurunkan minat orang tua untuk menyekolahkan anaknya jemadrasyah aliyah.
Tugas anda adalah membuat latar belakang masalah,rumusanmasalah,tujuan dan kegunaan dari penelitian yang di atas.
Jawab:
1.A.Latar belakang masalah
Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan manusia untuk mencapai sebuah perubahan dan peradaban yang berkembang dari waktu kewaktu.Sehingga tercapailah sebuah peradaban yang baru dan maju.salah satu cirri yang menonjol dari pendidikan ialah adanya perubahan tentang konsep system isi dan bentuk pendidikan yang terjadi pada zaman ke zaman setiap bangsa.
Keluarga merupakan sarana pergaulan diantaranya bersifat khusus dan alimah dalam lingkungan ini terletak dasar-dasar penndidikan.Disini pendidikan berlangsung dengan sendirinya sesuai dengan tatanan pergaulan yang berlaku didalamnya.Disini diletakan dasar-dasar pengalaman melalui kasih sayang dan penuh kecintaan kebutuhan akan kewajiban dan nilai-nilai kepatuhan
Dapat di kemukakan bahwa sering kali harus dilakukan perlakuan didikan yang berbeda terhadap anak yang dalam keluarganya memperoleh didikan keras dari orang tua terhadap anak yang ditelantarkan,anak yang asusila,dan anak dari keluarga yang harmonis harus mendapat perhatian khusus factor kemiskinan juga sering menjadi sebab ketelantaran anak dalam berbagai aspek jasmani,social mental dan hidup keagamaan.
Orang tua sebagai pendidik utama bagi anak-anaknya memiliki peranan penting dalam pendidikan anaknya.dengan pendidikan yang diterapkan orang tua kepada anaknya mana akan diketahui kea rah mana anak itu akan di bawa.
Di masa sekarang ini lembaga pendidikan semakin berkembang dan semakin maju den gan adanya kemajuan di bidang sains dan teknolngi.peranan orang tua di sini sangat penting untuk menentukkan pendidikan bagi anaknya sebagai bekal hidup di masa yang akan datang.namun orang tua jangan asal memilih tempat pendidikan untuk anaknya apalagi hanya mementingkan kepentingan duniawi saja tanpa mementingkan kebutuhan akhrowi.namun kenyataan sekarang tidak bisa dipungkiri orang tua lebih mengarahkan kependidikan anaknya yang masuk dunia kerja setelah anak tersebut selesai pendidikanya.keinginan orang tua ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang mempablikasikan smk pilihan studi setelah selesai smp/mts ditimbang masuk madrasah aliyah selain menciptakan yang berintelek tua juga manusia yang ahlakul karimah.
Berdasarkan fenomena di atas penulis merasa tertarik untuk mngungkapkan permasalahan tersebut.sehingga dapat memperoleh jawaban yang jelas bahwa orang tua lebih mendukung anaknya masak smk ditimbang madrasah Aliyah untuk kepentingan tersebut.Penulis akan mengujinya dan menuangkannya dalam bentuk penelitian dengan judul”Kurangya pemgaruh motivasi orang tua mendukung anaknya masuk Madrsyah Aliyah Albad riyah sebab tidak menjamin masuk dunia kerja”
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pokus penelitian tersebut maka dapat dirumuskan masalahn ya sebagai berikut
1.Bagaimana pendapat orang tua apabila anaknya dimasukan ke SMK ditimbang ke madrasyah Aliyah?
2.Bagaimana tanggapan pihak Madrasyah Aliyah tentang pernyataan orang tua bahwa anaknya lebih baik dimasukan ke SMK dari pada ke Madrasyah Aliyah?
C.Tujuan dan Kegunaan penelitian
1.Tujuan penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hal-hal sebagai berikut
1.Mengetahui pendapat orang tua apabila anaknya dimasukan anak ke SMK Ditimbang kemadrasah aliyah
2.Mengetahui tanggapan madrasah aliyah tentang pernyataan orang tua bahwa anaknya lebih baik di masukan ke SMK daripada ke madrasah aliyah.
2.Kegunaan penelitian
Adapun kegunaan penelitian ini antara lain:
a.Memberikan sumbangan pemikiran kepada masyarakat (orang tua) bahwa anak masuk sekolah baik SMK maupun madrasah aliyah jangan terpokus untuk sebuah pekerjaan setelah selesai menuntut ilmu tapi memberikan pengrahan bahwa pendidikan itu sangat penting bagi anak dari sejak buayan seorang ibu sampai masuk liang lahad.
b.Untuk memberikan dukungan kepada MA untuk mengembangkan dan memajukan kompotensi pendidikan sampai kepada jiwa wira usaha.

Soal
2.Berdasarkan jawaban no,1,tuliskan variabel penelitiannya (teoritis dan operasional)
Jawab
Variabel dalam penelitian ini adalah kurangnya pemgharuh motivasi orang tua secara teoritis motivasi adalah suatu kondisi atas sesatus internal (kadang-kadang diartikan sebagai kebutuhan,keinginan atau hasrat) yang mengarahkan prilaku seseorang untuk aktif bertindak dalam rangka mencapai suatu tujuan (Huitt.w.2001).
Thursan hakim (2000:206).Mengemukakan pengertian motivasi adalah suatu dorongan kehendak yang menyebabkan seseoranng melakukan suatu perbuatan untuk mencapai tujuan tertentu.sedangkan pengertian moyivasi yang lebih lengkap menurut Sudarwan Dakim(2004:2).Motivasi diartikan sebagai kekuatan dorongan kebutuhan semangat,tekana,atau mekanisme psikologis yang mendorong seseorang atau sekelompok orang untuk mencapai prestasi tertentu sesuai dengan apa yang dikehendakinya.
Depinisi secara oprasioanal motivasi adalah derajat kesungguhan kerja pada sseorang anggota dalam suatu organisasi
Berdasarkan beberapa pengertian di atas tentang motivasi setidaknya dalam motivasi m emuat tiga unsur esensial,yakni:
1. Faktor pendorong atau pembangkit motivasi baik internal maupun eksternal.
2. tujuan yang ingin dicapai
3. Strategi yang diperlukan oleh individu atau kelompok untuk mencapai tujuan tersebut.
Jadi indicator dari variabel ini adalah
• Pendorong atau permbangkit motivasi
• Tujuan yang ingin dicapai
• Strategi atau cara yang dilakukan
Soal
3.Variabel itu operasional.karena variabel berkaitan dengan skala yang digunakan.skala apa yang akan anda gunakan untuk no 1 dan apa alasanya ?
Jawab
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala nominal.karena skala nominal ini dapat diterapkan pada setiap variabel yang di ukur adalah setara namun berbeda satu dengan yang lain .
4.Tuliskan anggapan dasar dari soal no 1 !
Jawab
Anggapan dasar dari penelitian ini adalah orang tua banggaapabila anaknya masuk dunia pendidikan kemudian setelah selseai proses pendidikan anaknya masuk dunia kerja.Karena ini adalah cita-cita orang tuanya anak selesai sekolah bisa masuk dengan mudah kedalam dunia kerja.maka untuk itu orang tua lebih mendukung anaknya masuk SMK ditimbang masuk Madrasah Aliyah.Kenapa bisa seperti ini ?Karena menurut orang tua anak-anaknya di ajarkan secara berarah atau menjurus untuk masuk dunia kerja.berbeda dengan madrasah aliyah yang tidak mengarahkan anaknya untuk masuk dunia kerja karena pembelajaran di MA masih bersifat umum berbeda dengan SMK sistem pembelajarannya secara spesipik contoh:jika anak mengambil jurusan otomotif,maka pembelajaran yang akan banyak dipelajari tentang dunia otomotif.Sehingga setelah anak ini selesei dari pendidikannya maka anak ini akan mudah masuk kedunia kerja otomotif karena sesuai dibidang keahliannya.Keinginan orang tua ini didukung oleh kebijakan pemerintah dengan cara mempublikasikan SMK sebagai pilihan studi setelah selesei SMP/MTS.


Soal
5.Penelitian selalu dikendalikan oleh hipotesis-hipotesis sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.Tuliskan hipotesis dari pertanyaan no 1.jelaskan alasannya dengan tepat.
Jawab
Variabel itu sangat menentukan dalam menentukan alat uji hipotesis.Hipotesis yang hanya terdiri atas satu variabel akan di uji dengan univariate analysis.Dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan satu variabel yang mana satu variabel ini nantinya akan di uji dengan univariate analysis yang mana variabel itu adalah”kurangnya pengaruh motivasi orang tua”
Berdasarkan variabel diatas maka hipotesisnya adalah orang tua kurang motivasi anaknya masuk madrasah aliyah.karena madrasah aliyah tidak menjamin masuk dunia kerja berbeda dengan SMK.Apabila anaknya telah lulus SMK maka anak akan mudah masuk dunia kerja sesuai dengan yang dicita-citakanya”.
Soal
6.Siapa saja yang menjadi sumber data dalam penelitian no 1.jelaskan alasanya dengan tepat
Jawab
Yang menjadi sumberdata dalam penelitian ini adalah
1.Orang tua siswa SMK karena orang tua siswa SMK inilah yang menjadi sumber data utama dalam penelitian ini karena disini kita akan mengetahui mengapa oaramng tua lebih memotipvasi anaknya masuk SMK dibanding masuk madrasah aliyah.
2.sumber yang kedua dalam penelitian ini adalah pihak madrasah aliyah yang mungkin akan diwakili oleh kepala sekolah dan salah satu dewan guru dari sumber data ini akan diketahui tanggapan pihak madrasaha aliyah tentang pernyataan orang tua lebih memotivasi anaknya masuk SMK ditimbang masuk madrasah aliyah

Soal
7.Bagaimana menentukan instrumen dalam penelitian no 1.buatkan kisi-kisi instrumennya

Jawab
Penelitian bertujuan untuk mengukur suatu gejala akan menggunakan instrumen penelitian jumlah instrumen yang akan di gunakan tergantung pada variabel yamg akan di teliti.Bila variabel yanng diteliti jumlahnya lima maka menggunakan lima instrumen dalam hal ini perlu di kemukakan instrumen apa saja yang akan digunakan untuk penelitian (likert dll) prosedur pengujian validilitas dan realibilitas instrumen.
Dalam penelitian kualitatif yang menjadi instrumen utama adalah peneliti sendiri atau anggota tim peneliti untuk itu perlu dikemukakan siapa yang akan menjadi instrumen penelitian atau mungkin setelah permasalahannya jelas peneliti akan menggunakan instrumen
Kisi-kisi instrumen penelitian
NO Variabel /Indikator APD NO Soal
1 Kurangnya pengaruh motivasi orang tua
Indikator
1.Pedorong atau pembangkit motivasi ANGKET 1-5
2.Tujuan yang ingin dicapai ANGKET 6-10
3.Strategi atau cara yang dilakukan ANGKET 11-15












Soal
8.Metode apa yang akan digunakan dalam mengumpulkan data dalam penelitian no 1.jelaskan alasannya dengan tepat

Jawab
Metode kualitatif.
Dalam hal ini perlu dikemukakan mengapa metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif pada umumnya alasan menggunakan metode kualitatif karena permasalahan belum jelas holistik,kompleks dinamis dan dan penuh makna sehingga tidak mungkin data pada situasi sosial tersebut dijaring dengan metode penelitian kualitatif dengan instrumen seperti test, kuesioner,pedoman wawancara selain itu peneliti bermaksud memahami situasi sosial secara mendalam menemukan pola hipotesis dan teori

























TUGAS INDIVIDU


Disusun untuk memenuhi tugas UAS
Mata kuliah :Pengantar Metodologi Penelitian


Dosen

Mulyawan s.nugraha,M.Ag,M.Pd





Oleh :
Nama : Nolis Irnawati
Nim : 2007.1035
Smtr :V1 A

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
SUKABUMI
2010 /1431

Rabu, 07 April 2010

desain penelitian

Pertemuan VI
Nama Nolis Irnawati
Smtr VI A
NPM 2007.1035

DESAIN PENELITIAN

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian adalah membuat rancangan penelitian atau desain penelitian.setelah desain penelitian tersusun rapi maka dilanjutkan kepada penyusunan instrument penelitian kemudian melakukan penarikan sampel penelitian .Setelah dilakukan penarikan sampel maka dilakukan uji coba .Kemudian langkah selanjutnya adalah pengumpulan dan pengolahan data yang diakhiri dengan analisis data.Apabila data sudah selesai dianalisis maka dilanjutkan dengan pembahasan hasil analisis.Yang paling terahir dalam desai penelitian adalah penulisan laporan dari hasil penelitian yang disesuaikan dengan desain penelitian.
Desain penelitian sangat diperlukan apabila kita akan melakukan penelitian karena desain penelitian ini merupakan cetak biru yang menentukan pelaksanaan dalam proses pennelitian.Desain penelitia ini disusun setelah kita menetapkan topic (judul)penelitian yang akan dilaksanakan.Dalam desain penelitian ini dipaparkan apa,mengapa,dan bagaimana maslah tersebut diteliti kemudian harus menggunakan metode apa dalam penelitian ini.Pada umumnya suatu penelitian mengandung dua aspek yang saling berhubungan dan merupakan persyaratan untuk suatu penelitian,yaitu:
1. Substansi penelitian
Masalah yang akan diteliti harus jelas substansinya.Dalam penelitian ilmiah,substansi ini mengacu pada teori tertentu yang berada dalam lingkup suatu ilmu pengetahuan .Suatu penelitian dikatakan memilki signifikansi teoretis jika penelitian tersebut berfungsi mengembangkan teori-teori dari ilmu pengetahuan yang menjadi substansinya.Suatu penelitian memilki signifikansi praktis jika penelitian tersebut meendukung kepentingan–kepentingan praktis sehinga memberikan manfaat kepada masyarakat.
2. Metodologi penelitian
Penelitian terhadap substansi tertentu harus memenuhi persyaratan metodologi penelitian sebagai suatu proses yang sistematis ,terkendali,kritis dan analitis.
Melihat kepada dua persyaratan di atas maka desain penelitian pada umumnya dibagi dalam dua pokok ,yaitu konseptualisasi masalah dan operasionalisasi.Kedua pokok tersebut dapat disusun dalam pokok-pkok sebagai berikut :
• Latar belakang penelitian
• Tujuan dan Hipotesis
• Kerangka dasar penelitian
• Penarikan sampel
• Metode pengumpulan data
• Analisis data

A.Latar belakang penelitian
Bagian ini merupakan pondasi dari seluruh proses penelitian karena semua konsep dasar di jelaskan disisni .Karena pentingnya bagian ini,maka ada tiga bagian yang perlu diungkapkan disini.Yang pertama adalah dasar-dasar pemikiran tentang masalah yang akan diteliti,yang dapat diungkapkan dari dua pendekatan yaitu secara teoretis dan secara empiris.Secara teoretis berarti kita bertitik tolak dari dari satu teori yang menarik minat kita .Dlihat secara empiris mengungkapkan kesenjangan-kesenjangan yang ada danusaha-usaha yang dilakukan untuk mengulanginya.kedua adalah perumusan masalah.Bagian terakhir dalam latar belakang adalah mengungkapkan pentingnya (signifikansi)penelitian yang akn dilakukan .
B.Tujuan dan Hipotesis
Tjuan penelitian yang dimaksud adalah jawaban terhadap pertanyaan dasar penelitian yang telah diungkapkan dalam latar belakang desain penelitian.Tujuan penelitian penelitian tersebut akan dipertajam dengan menyasunnya dalam bentuk hipotesis.Hipotesis adalah jawaban alternative terhadap pertanyaan penelitian .
C.Kerangka dasar penelitian
Dalam kerangka dasar penelitian diungkapkan semua variabel yang akan diteliti rumusan operasionalnya ,yang dilengkapi dengan indicator empiris dan pengukurannya.Kemudian semua variabel tersebut disusun dalam suatu kerangka hipotesis yang memperlihatkan polahubungan antar variabel yang satu denga variabel yang lain .
Pengumpulan masing-masing variabel ini disussun definisi operasionalnya .dikatakan definisi operasional karena definisi tersebut menuntun kita pada pengumpulan data yana relevan dan valid.
Semua variabel yang didefinisiskan itu ditempatkan gdalam suatu krangka hipotesis sesuai dengan tipe penelitian yang ingin kita lakukan.Pada tipe penelitian eksplanitip ada pariabel yang di terangkan dan ada varibel yang menerangkan.Variabel yang diterangkan diperlukan sebagai variabel dependen dan variabel-variabel yang menerangkan diperlukan sebagai variabel independent.Kerangka dasar untuk hipotesis dengan bivariabel berbeda dengan kerangka dasar untuk hipotesis dengan multi variabel’
D.Penarikan Sampel
Bagian selanjutnya setelah menerapkan kerangka dasar penelitian adalah perencanaan tentang bagaimana sampel ditarik untuk maksud ini terlebih dahulu perlu digambarkan dasar,batas-batas dan cirri-ciri populasi penelitian.Adapun populasi penelitian terbesar dalam wilayah luas atau terbatas dalam wilayah.setempat besarnya populasi dinyatakan dalam jumlah anggota (satuan analisis) yang tercakup dalam populasi itu (target population )kemudian dijambarkan juga sebarapa besar pariasi diantara anggota-anggota populasi barulah menentukan seberapa besar sampel yang akan ditarik dan bagaimana cara menariknya.
E.Metode Pengumpulan Data
Dalam bagian ini menujukan bagaimana data dari masing-masing variabel yang telah disebutkan di atas di kumpulkan dari sampel penelitian dari berbagai metode penelitian dipilih metode yang sesuai sehingga kita dapat data yang valid dan dapat dipercaya metode itu antara lain:wawancara,kuesioner,angket,observasi dan dokumentator untuk setiap variabel dapat dipilih dua atau lebih metode.salah satunya metode yang di utamakan adapun yang lainnya sebagai pengontrol dan pendamping metode utama
F.Analisis Data
Untuk mecapai penelitian data yang akan dikumpulkan perlu di analisis supaya lebih sistematis maka analisis dilakukan dalam dua tahap:tahap pertama disebut analisis penelitian dan tahap kedua analisis lanjut.Analsis pendahuluan tersebut pada analisis deskriptif untuk setiap variabel pada sampel tujuan untuk mengetahui karektaristik setiap variabel pada sampel dan menentukan alat analisis lanjut.
Alat-alat yang dicapai pada analisis lanjut adalah
1.Tabel distributif frekuensi sederhana
2.Diagram statistik
3.Ukuran tendensi pusat
4.Dispersi yang menggambarkan vareasi
5.Estimasi parameter
Analisis lanjut bertujuan untuk menguji hipotesis.Alat-alat yang dipakai untuk anlisis tergantung pada model hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.Ada analisis-analisis uji hipotesis uni variate,bivariate dan multivariate masing-masing alat analisis terdiri atas sejumlah alat analisis dan tergantung pada pengukuran variabel-variabel yang bersangkutan.
PENARIKAN SAMPEL


A.POPULASI DAN SAMPEL

Populasi terdiri atas sekumpulan obyek yang menjadi pusat perhatian yangdari padanya terkandung informasi yang ingin di ketahui.obyek tersebut disebut satuan analisis .satuan analisis ini mengandung prialaku atau kraktaristik yang di teliti.satuan analisis ini di bedakan dengan satuan pengamatan.Adapun yang di maksud dengan satuan pengamatan adalah satuan tempat informasi di proleh tentang satuan anlisis
Satuan analisis bisa berupa individu bias juga berupa lembaga,penelitian tentang kesejahtraan keluarga misalnya,satuan analisisnya keluarga yaitu suatu lembaga yang terdiri atas bapak,ibu dan anak-anaknya keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian disebut populasi.
Maka berdasarkan banyaknya satuan analisis dalam suatu populasi,maka populasi dapat dibedakan atas populasi terbatas (definite population) dan populasi tidak terbatas (indefinite population.Secara teoritis suatu populasi dikatakan terbatas jika jumlah satuan anlisis sebagai anggotanya dapat di hitung,dan kalau di hitung maka perhitungannya dapat berakhir.Kalaupun bias di hitung,maka perhitungan tidak dapat selesai oleh karena itu populasi yang seperti ini di sebut populasi tidak terbatas dalam peraktik populasi yang sangat besar sekalipun dapat di hitung dan perhitungan dapat selesai namun sering di gunakan sebagai populasi tidak terbatas.Penelitian terhadap anak balita Indonesia misalnya di anggap populasi tidak terbatas.
Sampel (contoh)yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu populasi sebagai bagian dari populasi sample memberikan gambaran yang benar tentang populasi.Pengambilan sample dari suatu populasi disebut penarikan sampel atau sampling adapun populasi yang ditarik sampelnya pada waktu merencanakan suatu penelitian disebut target population.Sedangkan populasi yang di teliti pada melakukan penelitian di sebut sampling population.Daptar nama satuan analisis pada sampling population ini sering di sebut dengan sample prame.Target population disamping population dapat berbeda sebagai konsekuensi dari perbedaan antara perencanaan dan pelaksanaan penelitian.Dalam jarak waktu tersebutpopulasinya bisa berubah,bertambah atau berkurang karena berbagi sebab oleh karena itu jarak waktu antara pelaksanaan dan perencanaan jangan terlalu lama.
Masalah yang di hadapi dalam penarikan sampel adalah ukuran dan besar samprl sangat tergantung pada sifat populasi terutama pada ketersebaran anggota dalam wilayah penelitian atau dalam kategori tertentu dengan kata lain tergantung pada vareasi populasi.
B.PRINSIP DAN CARA PENARIKAN SAMPEL
Ada suatu karung salak di pasar yang ingin di beri oleh seseorang.orang tersebut mengambil satu atau dua buah salak maka dua di sebut analisis sampel.Kemudian memastikan tidak adalah tugas inferensi atau kesimpulan yang ditarik terhadap seluruh buah buah salak dalam karung tempat di ambilnya sampel.
Supaya penarikan sampel tidak bias setiap satuan analisis dalam populasi harus mendapatkan peluang yang sama untuk ditarik menjadi anggota sampel.Oleh karena itu untuk memenuhi prinsip keterwakilan penarikan sampel harus dilakukan secara random (acak) penarikan sampel dengan cara ini disebut random sampling.
Besarnya sampel yang ditarik dari populasinya tergantung pada variasi yang ada dikalangan anggota populasi apabila anggota populasinya homogen,maka sampel yang kecil dapat mewakili seluruh populasi makin homogen suatu populasi makin kecil sampelnya.dan makin tinggi variasinya makin besar sampel yang di butuhkan
Dalam penarikan sampel.umumnya dikenal dua cara yaitu:
1.Probability sampling dan
2.Non probability sampling
Banyak cara penarikan sampel yang tergolong dalam probability sampling.antara lain:
Sampel random sampling,stratified random sampling cluster random sampling,dan multistage random sampling.
Penarikan setiap satuan analisis (anggota) dari populasi untuk dijadikan sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1.Dengan pemulihan dan
2.Tanpa pemulihan
Penarikan sampel dengan non probability pada umumnya dilakukan untuk penelitian yang populasinya sehingga tidak di ketahui sehingga tidak dapat ditarik kesimpulan yang berlaku umum terhadap populasi.Salah satu bentuk non probability sampling yang banyak dipergunakan adalah metoda bola salju (snowing ball)
C.Probability sampling
1.Penarikan sampel secara acak sederhana.banyak cara untuk menarik sampel seperti ini,yaitu:
1. Sistem lotre
2. Acak sistematis
3. Sistem bilangan random
2.Penarikan sampel secara acak berlapis
Populasi yang homogen jarang ditemukan dalam kehidupan social.Tidak ada dua satuan analisis yang persis sama .Keragaman diantara anggota populasi dinyatakan dengan ukuran statistic variance atau standar deviasi dengan notasi s.Makin besar nilai s makin tinggi variasinya dan makin kecil nilai S makin kecil variasin diantara anggota populasi.Apabila variasinya cukup besar maka pengambilan sampel secara acak tidak bias dilakukan secara langsung perlu diklasifikasikan dahulu keragamannya.
Ada 3 cara yang dapat dijadikan pedoman untuk penarikan sampel secara acak berlapis ,yaitu:
1. pengambilan sampel secara random prorposional berlapis
2. pengambilan sampel secara random kuota berlapis
3. pengambilan sampel random secara purposif berlapis
3.Penarikan sampel scara acak cluster
Berbeda denga penarikan sampel secara berlapis dimana dimana keacakan dilakukan pada penarikan anggota strata,maka pada cluster sampling keacakan dilakukan pada pemilihan cluster bukan pada anggota clusternya.
4.Penarikan sampel secara bertahap berganda
Penarikan sampel dengan cara ini bias any dilakukan pada populasi yang anggotanya tersebar pada wilayah yang luas.misalnya propinsi,maka provinsi iniakan mengambil sampel dari berbagai kabupaten / kota yang ad di provinsi itu yang mana sebelumnya kab/ kota mengambil sampel dari tingkat kecamatan.kemudian kecamatan juga mengmbil sampel dari tingkat desa.
Maka tahap penarikan sampel dilakuka sebagai berikut:
Tahap I :Memilih secara purposif atau acak kabupaten sampel
Tahp II :Memilh secara purposif atau acak kecamatan sampel dalam kabupaten
Tahap III :Memilih secara purposif atau acak desa sampel dalam kecamatan sampel
Tahap IV :Memilh secara acak pendduk dalam desa sampel

Sabtu, 20 Maret 2010

TUGAS 4
HIPOTESIS
Seperti halnya yang sudah kita ketahui,bahwa tujuan penelitian adalah untuk mengetahui suatu yang pada tingkat tertentu di percaya sebagai suatu yang benar,yang mana semua itu bertitik tolak pada pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam bentuk masalah penelitian.adapun yang harus dilakukan untuk menjawab semua pertanyaan itu maka di susun jawaban sementara yang kemudian di buktikan melalui penelitian empiris.
A.Pengertian
Hipotesis berasal dari dua buah suku kata Hypo dan Thesis.Hipo berati sebelum sedangkan Thesis berate pernyataan atau pendapat.Jadi hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada waktu di ubgkapkan belum di ketahui kebenarannya.Tetapi mengungkapkan untuk di uji dalam pernyataan empiris.Hipotesis memungkinkan kita menghubunhkan teori dengan pengamatan,atau pengamatan dengan teori.Hipotesis ini mengemukakan sebuah pertanyaan tentang harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel di dalam persoalan
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap msalah penelitian.Yang sebenaranya masih harus di uji secara empiris.Hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang di proleh dari penelitian kepusatakaan.Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis di anggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya
Secara teknis,hipotesis dapat di denipisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang akan di uji kebenarannya berdasarkan dari yang di proleh dari sample penelitian.Namun secara statistic hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan di uji melalui statistik sample sedangkan secara implisif hipotesis itu menyatakan prediksi.
Tarap ketepatan prediksi itu akan sangat tergantung kepada tarap kebenaran dan tarap ketepatan landasan teoritis yang mendasarinya.Sehingga apabila dasar teori yang di terapkan kurang sehat (sound) maka akan melahirkan sebuah gipotesis yang di prediksinya kurang tepat atau yang terjadi sebaliknya
Hipotesis itu memiliki sebuah fungsi.Adapun fungsi hipotesis menurut Ary Donald adalah:
1.Hipotesis memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam satu bidang.
2.Hipotesis mengemukakan sebuah pernyataan tentang hubunhan dua konsep yang secara langsung dapat di uji dalam penelitian.
3.Hpotesis memberikan arah kepada seorang yang melakukan penelitian.
4.Hipotesis dapat memberiakan keraguan pada penyusunan kesimpulan dalam penelitian.
Fungsi-fungsi hipotesis tidak dapat berjalan secara efektif apabila mengabaikan syarat-syarat atau factor-faktor yang telah di tentukan adapun factor-faktor atau syarat-staratyang perlu diperhatikan dalam penyusunan hipotesis ialah
1.Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif kalimat itu bersifat positif dan tidak normatif istilah-istilah ini seharusnya atau sebaliknya tidak terdapat dalam kalimat hipotesis
2.Variabel-variabel yang di nyatakan dalam hipotesis adalah variabel yang oprasional dalam arti dapat di amati dan di ukur.
3.Hipotesis merupakan hubungan tertentu di antara varibel-variabel.
B.Menyusun Hipotesis
Hipotesis dapat disusun dengan dua pendekatan yang pertama secara deduktif dan yang kedua secara induktif ditarik dari teori suatu teori di atas proposisi-proposisi sedangkan proposisi menunjukan hubungan antara dua konsep.Adapun proposisi ini merupakan postulat-postulat yang dari padanya di susun hipotesisSedangkan penyusunan hipotesis induktip bertolak dari pengamatan empiris.sebelumnya dengan penyusunan hipotesis ini Dedbold B.Vandalten mengemukakan postula-postulat yang di turankan dari dua jenis asumsi yaitu postulat-postulat yang disusun berdasarkan asumsi dari alam dan postulat-postulat berdasarkan asumsi proses psikologis postulat-postulat yang bersumber dari kenyataan-kenyataan alam adalah:
1.Pstulat jenis (Natural Kinds)
Ada kemiripan antara obyek-obyek indipidual tertentu yang memungkinkan mereka untuk di kelompokan kedalam satu kelas tertentu.
2.Postulat Keajekan (constanly)
Di ala mini ada hal-hal yang menurut pengamatan kita selalu berulang dengan pola yang sama berdasarkan pengamatan dan pengalaman kita mempunyai alasan untuk menduga bahwa besok matahari terbit di sebelah timur
3.Postulat Determinisme
Suatu kejadian tidak terjadi secara kebetulan tanpa ada penyebabnya sebuah benda jatuh kebawah kalau dilepaskan dari satu ketinggian karena ia ditarik oleh gravitasi bumi.Ada postulat sebab akibat yang menyatakan bahwa suatu pristiwa terjadi karena seseatu atau beberapa sebab postulat ini dipakai untuk menyusun suatu hipotesis untuk menarangkan pristiwa tertentu
Tidak ada aturan yang tepat untuk merumuskan sebuah hipotesis namun ada beberapa saran yang harus di perhatikan dalam merumuskan hipotesis yaitu sebagai berikut:
a. Hipotesis hendaklah menyatakan pertauran antara dua variabel atau lebih
b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deularatif atau pernyataan
c. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat
d. Hipotesis hendaklah dapat di uji
Secara garis besar hipotesis-hipotesis yang isi dan rumusnya bermacam-macam itu dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu:
a.Hipotesis tentang hubungan dan
b.Hipotesis tentang perbedaan
Hipotesis tentang hubungan yaitu hipotesis yang menyatakan tentang saling
hubungan antara dua variabel atau lebih mendasari berbagai penelitian korelasional.Hipotesis tentang perbedaan yaitu hipotesis yang menyatakan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda-beda hipotesis tentang perbedaan itu mendasari berbagai penelitian kompratif.
C.Krangka Hipotesis
Sebelum kita menyusun krangka hipotesis alangkah baiknya kita mengetahui variabel istilahj variabel dapat di arahkan bermacam-macam dalam pengertian disini variabel dapat di artikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian apa yang merupakan variabel dalam penelitian di tentukan oleh landasan teoritisnya dan ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya apa yang merupakan variabel dalam penelitiannya karena itu apabila landasan teoritisnya berbeda variabel-variabel penelitiannya juga akan berbeda jumlah variabel yang dijadikan objek pengamata akan di tentuakan oleh sofistikasi rancangan penelitiannya makin sederhana suatu rancangan penelitian maka melibatkan variabel yang makin sedikit jumlahnya dan sebaliknya.
Kecakapan mengidentipikasi variabel penelitian adalah penelitian yang berkembang karena latihan dan pengalaman kecuali dengan melakukan penelitian peterampilan ini juga dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan seminar mengenai usulan penelitian.Partisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan seminar yang demikian itu mempercepat perkembangan keterampilan itu
Variabel-variabel yang telah di denivisikan perlu di klasivikasikansesuai dengan jenis dan perananya dalam penelitian klasipikasi ini sangat perlu untuk penentuan alat pengambil data apa yang akan digunaka dan metode analisis semana yang sesuai untuk diterapkan
Dalam hal ini variabel dapat dibedakan beberapa hal yaitu:
a.Variabel nominal yaitu variabel yang di tetapkan berdasar atas proses penggolongan:variabel ini bersifat deskrit dan saling pilah (mutually exlusive)
b.Variabel ordinal yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu.
c.Variabel interval yaitu variabel yang dihasilkan dari pengaturan yang mana dalam pengukuran di asumsi terdapat satuan unit pengukuran yang sama
d.Variabel Ratio.adalah variabel yang dalam kuantivikasinya mempunyai nol mutlak.Di dalam penelitian,terlebih dalam penelitian dibidang ilmu-ilmu sosia.Dilarang jarang menggunakan variabel ratio.
Jumlah variabel yang tercakup dalam suatu hipotesis dan bentuk hubungan di antara variabel-variabel itu sangat menentukan dalam menentukan alat uji hipotesis.Hipotesis hanya terdiri atas satu variabel akan di uji dengan uni variate analysis
Ada juga hipotesis yang mencakup dua variabel yang akan di uji melalui bivariate analysis salah satu variabel hipotesis dengan bivariate analysis itu berfungsi sebagai variabel yang di jelaskan atau variaberl yang tidak bebas dan yang satunya berfungsi sebagai variabel yang menerangkan atau variabel bebas satu variabel dapat dijelaskan oleh seperangkat variabel bebas secara bivarite misalkan variabel Y dapat diterangkan oleh variabel X.tetapi dapat juga diterangkan oleh X-2 terlepas dari X-1 dan dapat juga dijelaskan oleh variabel X-3 terbatas dari X-1 dan X-2 ketiga variabel bebas yang menerangkan variabel tidak bebas(Y)Itu terdiri atas 3 hipotesis,yaitu:
Hipotesis 1:ada hubungan antara X-1 dan Y
Hipotesis 2:ada hubungan dengan X-2 dan Y
Hipotesis 3:ada hubungan dengan X-3 dan Y
Hipotesis dengan analisis bivariate didasarkan pada asumasi cateris varibus yaitu,asumsi bahwa tidak ada factor lain yang mempunyai Y kecuali variabel yang bersangkutan.karena itu tidak da lihat di antara X-I,X-2 X-3.kalau ketiga variabel itu secara bersama-sama dilahat sebagai variabel-variabel yang menjelaskan Y mana hipotesis mencakup lebih dari 2 variabel dan akan di uji melalui multi variabel analysis hubungan itu secara sistematis dapat di tulis Y=f(X-1,X-2,X-3)
D.Model Relasi
Hubungan variabel dengan variabel dalam suatu hipotesis mempunyai model yang berbeda-beda.Hubungan disini berbeda pengertiannya dalam pembicaraan sehari-hari.Hubungan disini dapat di artikan sebagai relasi,yaitu himpunan dengan elemen yang terdiri dari pasangan surut.himpunan tersebut dibentuk dari 2 himpunan yang berbeda.misalkan himpunan yang satu adalah A.yang terdari atas nama-nama mahasiswa:Yosef(Y),Maria(M),Ruben(R),Emanuel(E),dan Agave(A).himpunan yang lain adalah B yang terdiri atas elemen-elemen nilai:8,7,5,6,dan7.dari kedua himpunan ini di susun himpunan baru sebagai hasil relasi dari A –B.himpunan baru ini kita namakan C dimana setiap elemennya terdiri dari pasangan elemen A dan B.pasangan itu di sebut pasangan urut karena yang pertama selalu di ambil dari elelmen A dan yang ke-2 selalu di ambil dari B pasangan-pasangan itu ditentukan oleh devinisi relasi.misalnya,A mempunyai nilai tes ekonomi pada B.dengan devinisi itu A dipasangkan dengan B
Himpunan C tampak sebagai berikut:C={(Y,7),(M,8),/jt,6),(E,7),(A,5)}.Himpunan C inilah yang dimaksud dengan relasi,yaitu relasi A keB
Hubungan variabel-variabel pada hipotesis dapat di golongkan dalam tiga model yaitu :
1.Model kontingensi
2.Model Asosiatif
3.Model Fungsional
1.Model Kontingensi
Hubungan dengan model kontingensi dinyatakan dalam bentuk table silam isi masing-masing kontingen dari model kontingensi dapat juga di buat dalam bentuk persentase atau proposisi
2.Model Asosiatif
Model ini terdapat di antara 2 variabel yang sama-sama ordina atau sama interval,atau sama ratio,atau salah satu adalah ordinal atau interval.variabel-variabel itu mempunyai pola monoton linier.artinya,perubahan dari variabel yang bersangkutan bergerak naik terus tanpa turun kembali,atau sebaliknya turun terus tanpa naik kembali
Hubungan ke-2 variabel disebut juga hubungan kovarisioanl,artinya berubah bersama jika ke-2variabel berubah kea rah yang sama.mana hubungan itu di sebut hubungan positif ke-2nya bisa sama-sama naik, artinya jika X naik, bersamaan dengan itu Y juga naik.sebuah hubungan dikatakan negative jika kedua variabel berubah pada arah yang berlawanan jika X naik,Y turun atau sebaliknya,jika X turun Y naik
Hubungan asosiatif atau kovarisional atau hubungan korelasi bukanlah hubungan sebab akibat,tetapi hanya menujukan bahwa keduanya sama-sama berubah.
3.Hubungan Fungsional
Hubungan fungsional adalah hubungan antara suatu variabel yang berfungsi di dalam variabel lain.misalnya hubungan antara”Obat” dan “penyakit”.obat dikatakan fungsional jika bisa menyembuhkan penykit berbeda dengan hubungan asosiatif dimana kedua variabel berdampingan satu dengan yang lain,sedangkan pada hubungan fungsional variabel yang satu (independent) berfungsi didalam variabel yang lain (dependent),sehingga variabel dependent itu mengalami sebuah perubahan.
Hubungan fungsional adalah hubungan korelasional,akan tetapi hubungan korelasional belum tentu hubungan fungsional,jika hubungan korelasi itu cukup tinggi (erat)maka dapat diduga bahwa ada hubungan fungsional di antara dua variabel.
E.Hipotesis Nol
Konsep penting yang lain yang selalu diperbincangkan mengenai hipotesis adalah hipotesis nol atau Ho hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tida adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih.atau hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan kelompok lain yang bukan hipotesis nopl disebut hipotesis alternative yang bias dilambangkan dengan H.a. menyatakan adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih atau ,menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok yang berbeda
Sering timbul pertanyaan mengenai mana di antara kedua macam hipotesis itu,yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternative,yang harus dirumuskan sebagai hipotesis penelitian.jawaban tahap pertanyaan ini akan tergantung kepada landasan teoretis yang digunakan jika landasan teoretis itu mengarahkan penyimpulannya ke “tidak ada hubungan”atau ke “tidak ada perbedaan”maka hipotesis penelitian yang dirumuskan akan merupakan hipotesis nol.sebaliknya jika tinjakan teoretis mengarahkan penyimpulannya ke “arah hubungan “atau ke “ada perbedaan “maka hipotesis penelitian yang di rumuskan akan merupakan hipotesis alternative.
Namun,kenyataannya yang terjadi di lapangan kebanyakan penelitian ilmiah merumuskan hipotesis penelitiannya dalam bentuk hipotesis alternative terjadinya yang demikian itu dalam penelitian eksprimental.karna dalam penelitian ini bermaksud mengetahui perbedaan gejala pada kelompok yang satu dan pada kelompok yang lain,sebagai akibat adanya perbedaan perlakuan hal ini disebabkan karna pada dasarnya penelitian bertujuan untuk mengetahui atau mengungkapkan adanya saling hubungan atau adanya perbedaan dan bukan sebaliknya.
Dengan demikian dapat disimpulkan ada dua macam hipotesis dalam penelitian,yaitu hipotesis operasional (alternative)yang di harapkan oleh peneliti dan hipotesis nol dalam proses pengujian hipotesis,yang akan di uji adalah hipotesis nol.kalau hipotesis nol itu diterima maka hipotesis alternative harus di tolak sebaliknya jika hipotesis itu di tolak maka hipotesis alternative harus diterima.hipotesis nol di berinotasi Ho dan hipotesis alternative di beri notasi H-1
F.Peranan Statistika dalam Perumusan Hipotesis
Prumusan hipotesis sebagai pernyataan yang menunjukan pertautan antara dua variabel atau lebih itu sebenarnya adalah prumusan menurut model matematis pula.selanjutnya permusan-perumusan hipotesis dalam hipotesis alternatip dan hipotesis nol adalah konsep dalam statistika.hipotesis nol dirumuskan atas dasar teori probabilitas.karena itu pemahaman terhadap konsep-konsep dasar mengenai teori ini akan sangat membantu seseorang untuk merumuskan hipotesisnya secara lebih cermat.
G.Pranan Komputer dalam Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah kebenaran teoretis yang masih harus di uji secara empiris kesesuainnya dengan keadaan lapangan.inilah inti dari kegiatan penelitian itu,yaitu mengumpulkan data,merekamnya,dan mengujinya. Dalam pengujian gipotesis ini hipotesis penelitian atau yang di sebut juga hipotesis alternative dibandingkan dengan hipotesis nol,yaitu keadaan teoretis sekiranya hal yang dipersoalkan(yaitu saling hubungan atau perbedaan )itu tidak ada.keadaan yang demikian itu di teorikan (diasumsikan)akan terjadi kalau syarat-syarat tertentu terpenuhi.keadaan teoritis inilah yang menjadi model matematik hipotesis nol.

konseptualisasi masalah penelitian

BAB lll
KONSEPTUALISASI MASALAH PENELITIAN

A.Perumusan masalah
Konseptualisasi adalah proses pembentukan konsep dengan bertitik tolak pada gejala-gejala pengamatan perumusan masalah ini berjalan secara induktif,dengan mengamati sejumlah gejala secara indipidual,kemudian masalah tersebut dirumuskan dalam bentuk konsep.Konsep bersipat abstrak karena hanya menggambarkan saja secara teoi yang mana dengan adanya teori ini akan tumbuh ilmu pengetahuan baru sebagai pengembangan dari konsep yaitu melalui penerapan teori-teori.Sedangkan gejala bersifat konkret yaitu sesuatu yang nyata yang tidak hanya di gambarkan saja melalui teori tetapi sudah menjadi sesuatu yang nyata atau terwujud.
Konsep berada dalam bidang logika(teoritis)sedangkan gejala beradadalam dunia empiris(factual).memberikan konsep pada gejala itulah yang disebut dengan konseptualisasi.Dalam hal ini Babbie mengatakan”proses dengan mana kita memberi nama yang khusus secara tepat yang menggambarkan apa yang kita maksudkan “.Berdsarkan pernyataan Babbie maka setiap konsep masalah yang diteliti harus diberi nama khusus secara tepat agar menggambarkan setiap masalah yang dimaksud. proses pertama dalam perumusan masalah adalah dengan mengungkapkan permaslahan penelitian ,latar belakang penelitian ,perumusannya,dan signifikansinya.gejala-gejala khusus dari maslah inidiungkapkan secara jelas ,untuk kemudian konsepnya dirumuskan scara operasional .Perlu diketahui mengapa masalah itu penting untuk diteliti,baik dari segi akademis maupun dari segi praktis.Apabila dilihat dari segi kepentingan akademis ,suatu penelitian bias mengukuhkan teori yang ada ,atau menyngkalnya,atau merevisinya.sedangkan apabila dilihat kepentinganpraktis dari sebuah penelitian berhubungan dengan pentingnya mengadakan penelitian itu dalam penegembangan program atau pekerjaan tertentu.
Konseptualisasi penelitian tidak hanya merumuskan masalah,tetapi juga mengungkapkan bagaimana cara-cara / langkah-langkah yang akan dilakukan dalam upaya memecahkan maslah yang akan diteliti.dengan demikian terdapat dua mslah ppokok yang akan dijelaskan dalam konseptualisasi penelitian itu .Yang pertama penjelasan tentang substansi yang diteliti (aspek substantip),adpun yang kedua penjelasan tentang khusus dalam perencanaan penelitian (research design).setiap masalah dapat dilihat dari dua aspek, yaitu aspek empiris dan aspek logis atau rasaional .Tidak semua peristiwa dikatakan sebagai masalah adapun suatu peristiwa dikatakan sebagai masalah apabila dalam masalah tersebu terdapat kesnjangan antara apa yang ada dan apa yang seharusnya antara kenyataan yang ad dan apa yang diharapkan.Masalah dapat dikelompokan kedalam 3 kategori jika dilihat dari apa yang di harapkan dalam masalah tesbut,yaitu:
1.masalah filosofis,
2.maslah kebijakan’dan
3.masalah ilmiah
Sebuah maslah dikatakan sebagai masalah filosofis jika gejala-gejala empirisnya tidak sesuai denga pandangan hidup yang ad dalam lingkungan masyarakat.contohnya sperti terjadiny hubungan seks dikalangan remaja sebelum terucapnya akad pernikahan masuk dalam kategori ini,karena prilaku –prilaku remaja tersebut bertentangan dengan norma –norma keagamaan yang daianut oleh masyarakat .
Adapun maslah yang tergolong kedalam masalah kebijakan adlah prilaku-prilaku atau kenytaan –kenyataan yang terjadi tidak sesuai dengan apa yang diharapkn oleh si pembuat kebijakan.contohnya bantuan langsung tunai (BLT)sasaran dari program ini adalah masyarakat miskin dalam upaya meringankan beban biaya hidup,namun apa yang terjadi dilapangan tdak sesuai denga apa yang diharapkan oleh pembuat kebijakan karena banyak dari kalangan menengah keatas yang mendapat bantuan.
Adapun maslah yang tergolong dalam kategori masalah ilmiah adalah kennyataan-kenyatan yang tidak sesuai dengan teori ilmu pengethuan.dalam dunia pendidikan ada istilah yang disebut dengan” teori hukuman “mereka mengatakan bahwa dngan memberi hukuman kepada anak akan mengubah prilaku anak kea rah yang lebih positif ,namun dalam kenyataannya memberikan hukuman pada anak justru mengarah kepada hal-hal yang negative,bahkan hukuman yang diberikan kepada anak bias menanamkan dendam anak kepada guru yang memberi hukuman karena merdsa sakit hati.inilah salah satu contoh yang termasuk kedalam masalah ilmiah.
Msalah social menampakan diri pada conflict issue yang dapat ditangkap dari peristiwa-peristiwa yang dalam masyarakat .isu-isu seperti itu dapat ditangkap melalui pengamatan langsung ,dari surat kabar atau media masa lainnya.dan pokok pembicaraan yang terjadi dimasyarakat.perlu pula disadai bahwa dari suatu isu yang pragmatis itu dapat ditarik berbagai masalah ,tergantung dari sudut mana kita melihatnya .Disinilah pentingnya teori sebagai acuan kita dalam melihat masalah.Dari perangkat proposisi yang ada dalam teori tersebut kita memilih yang sesuai dengan isu dan yang cukup menarik minat itu.Bagaimana merumuskan masalah dari isu yang ada dengan mempertemukan gejala-gejala factual dengan teori?
Untuk merumuskan masalah dengan cara seperti itu,perlu diperhatikan dua pertanyaan poko yang membantu memperjelas masalah.Yang pertama adalah pertanyaan tentang mengapa masalah itu penting untuk diteliti.Untuk menjawab pertanyaan ini perlu di ungkapkan latar belakang permasalahannya.perlu dijajaki pula berbagai penelitian yang pernah di lakukan menyangkut masalah tersebut.dari perjajakan ini kita mengungkapkan silipikansi atau pentingnya penelitian yang akan dilakukan.
Pertanyaan yang kedua adalah apa masalahnya.Untuk menjawab pertanyaan kedua ini perlu dilakukan penjajakan di sekitar lokasi penelitian,dan dari penjajakan kita mengungkapkan gejala-gejala khusus dari setiap individu yang bermasalah. Dengan metode induksi akhirnya kita merumuskan konsep yang merupakan pokus penelitian kita.Selanjutnya,dengan konsep tersebut kita mermuskan masalah penelitian secara eksplisit Biasanya masalah itu dirumuskan dalam bentuk kalimat Tanya tetapi ada juga yang merumuskannya dalam kalimat deklratif
B.Variabel
Jika lita mengamati orang-orang yang kita jumpai,maka tidak ada dua orang yang sama persis dari antara mereka.Setiap orang berbeda dengan yang lain mereka dapat dibedakan dengan nama masiang-masing.Sifat dari objek-objek yang berbeda-beda tiu adalah
1.Mempunyai cirri umum yang sama,yang membuat mereka mirip satu sama lain,sehingga semuanya dapat di tampung dalam suatu devinisi.
2.Setiap objek berbeda masing-masimg mempunyai cirri tersendiri yang membedakannya dengan objek laian.Perbedaan-perbedaan itulah yang membuat objek-objek itu bertvareasi karena itu objek ini disebut variable
3.Perbedaan-perbedaan pada setiap objek terletak pada ukuran masing-masing baik ukuran kuntitaf maupun yang bersifat kualitatif .Karena ukuran-ukuran yang berbeda-beda itulah maka konsep itu di sebut Variabel.seperti yang dilakukan oleh Karlinger”Variables is a property that takes on different volues…..A variables is a symbol wich numerals are assigned”Misalnya,kerajinan belajar mahasiswa dapat kita lihat pada banyaknya waktu byang dipakai oleh maha siswa setiap minggunya untuk mempelajari biadang studinya.Adapun conto variable yang lain adalah pekerjaan penduduk di suatu desa.seperti ada petani,pternak,buruh bangunan dan sebagainya.dan semua pekerjaan penduduk itu adalah yang di sebut variabel.
Di antara konsep yang absrak dan objek-objek individual yang konkret terdapat suatu penghubung yang menujukan objek-objek mana yang dapat di masukan kedalam konsep yang bersangkutan.Konsep “mahasiswa”.misalnya dengan identitasatau kartu maha siswa dengan ini orang yang mendaptarv untuk mengikuti suatu pelajaran di suatu perguruan tinggi dapat di ketahui dari kartu maha siswanya yang masih berlaku.Dalam hal ini kartu maha siswa ini di sebut indicator empiris terhadap konsep maha siswa.
Indikator empiris ini siftnya dapat di amati.tapi setiap indkator empiris belum tentu dpat menujukan seluruh makna yang terkandung dalam konsep tertentu.Misalnya”sepeda”dengaan indikatornya adalah “kendaraan roda dua”Tapi bukankah ada sepeda roda tiga?dan ada juga kendaraan roda dua yang bukan sepeda?Jadi,indicator tersebut belum seluruhnya menangkap konsep”sepeda”.Ada pula hubungan konsep dan indicator itu di sebut korelasi epistemik.Koleasi epistemic bergerak dari 0 ke 1.000 pada konsep D,kolerasi itu adalah 0(nol)sedangkan pada konsep C kolerasinya lebih besar dari 0 namun tidak signitipikan.
Dengan indikator empiris itu kita merumusakan variabel secara optimal.Depinisi oprasional dirumuskan sedemikianrupa sehingga ia berfungsi sebagai petunjuk untuk menemukan data yang dapat dalam dunia empiris.Misalnya kita melihat empat buah bilangan yaitu,2,4,6,dan 8.Dan apa bila ke empat bilangan itu dirumuskan ke dalam suatu istilah maka dapat disimpulkan bahwa ke empat bilangan itu adalah bilangan genap dengan definisi yang habis di bagi dua.Adapun contoh lain 4,6,10,18,20.Walaupun bilangan semua ini genap jadimemenuhi depinisi tadi,tapi sebelumnya bilangan yang kita lihat adalah 2,4,6,8.bukan.4,6,10,dan 20 berati depinisi kita itu tidak benar.Memang ke empat bilanganb itu genap tetapi tidak semua bilangan genap termasuk dalam pengamatan kita seperti konseptualisasi dari Babbie “…The process trhough wich we sfecify priceselywhat we mean wen we use particular terms.”merumuskan bahwa istilah yang tepat tidak berkelibihan dan tidak berkerangan.dan depinisi yang tadi termasuk ke dalam depinisi yang berkelebihan.
Depinisi oprasional suatu variabel yang tidak boleh di rumuskan ke dalam bentuk sinonim kalau definisi varibel kerajinan variabel di rumusakan sebagai’kerajinan belajar adalah kerajinan siswa untuk mempelajari bhan pelajaran maka kita harus memperhatikan dua istilah yaitu kerajinan dan ketekunan.istilah kerukunan berfungsi sebagai penjelas bagi kerajinan berarti kerajinan bukanlah suatu konsep melainkan indicator namun dalam depinisi ini ketekunan adalah konsep,sama dengan kerajinan yang juga adalah konsep jadi ketekunan sinonim dengan ketekunan.Istilah kerajinan harus diterangkan dengan indicator adapun cirri dari indicator adalah teramati dan terukur.dengan menggunakan indicator tersebut dapat kita rumuskan variabel kerajinan belajar sebagai berikut:”Kerajinan belajar mahasiswa adalah banyaknya waktu yang di ukur dalam jam perminggu yang di gunakan oleh mahasiswa untuk membaca bahan-bahan yang relevan dengan program studinya.“di sini kegiatan membaca adalah indicator dan jumlah jam adalah pengukuran.Untuk melihat perbedaan di antara kedua bentuk devinisi itu,perhatikan definisi konsep-konsep berikut:
.konsep:motivasi
Definisi Nominal:motivasi adalah kekuatan dorongan dari dalam yang ada pada diri seseorang untuk bertindak dengan cara-cara tertentu.
Definisi oprasional:motivasi adalah derajat ke-unggulan kerja pada seorang anggota dalam suatu organisasi.
Konsep:kenakalan remaja
Definisi Nominal:setiap orang berumur antara 7dan 16 sampai 18 yang melanggar ketentuan,pelaturan,atau undang-undang
Definisi oprasinal:setiap orang yang dijatuhi putusan oleh pengadilan sebagai pelaku kenakalan remaja
Atau:
Setiap orang yang berusia 7-18tahun yang dalam daptar diri menyatakan bahwa ia telah melakukan satu atau lebih tidak yang tercantum dalam daftar itu.
Konsep:keputusan kerja
Definisi Nominal:prasaan prasaan prasaan fositif seorang pekerja mengenai pekerjaannya.
Definisi Oprasional:dengan lima dimensi kerja,supervise,gaji,dan kawan sekerj,smith menyusun sekumpulan pertanyaan untuk setiap dari lima dimensi tersebut yang di jawab dengan ya,atau tidak.
1.Variabel Dependen da Variabel Independen
Variabel dependen di sebut juga variabel tidak bebas,dan variabel independent di sebut variabel bebas,suatu variabel disebut dependen jika nilai atau harganya ditentukan oleh satu atau variabel lain.Dalam Hubungan ini variabel lain itu di sebut variabel indevenden atau variabel bebas conto:”jika harga suaru barang naik,maka permintaan permintaan barang itu akan turun”Disini merupakan variabel dependen dan harga merupakan variabel independent.sering juga variabel dependen itu disebut variabel independent disebut variabel eksogen.
2.Variabel Kontinu Dan Variabel Deskrit
Kedua jenis variabel ini berbeda dengan cara peng-ukuranny.Variabel kontinu dapat di ukur dengan bilangan bilangan kontinu sedangkan variabel deskrit hanya bias di ukur dengan bilangan deskrit Variabel-variabel berat,panjang,dan umur termasuk variabel kontinu karena dapat di ukur dengan bilangan real.
C.Skala Pengukuran
Selain bias di amati,sifat kedua dari indicator empiris adalah dapat di ukur pada skala tertentu.pengukuran itu dapat digunakan untuk membedakan satu dengan yang lain pengukuran ini dapat digunakan pula untuk membedakan besar-kecilnya suatu benda,membedakan warna.Untuk melakukan pengukuran ini maka dibutuhkan alat,yang dimana pada alat ukur itu terdapat skala yang dapat di terapkan pada setiap objek yang akan di ukur dan alatr yang akan di pakai untuk mengukur objek harus konsisten sehingga hasilnya dapat di percayadan memuaskan.selain itu ada pula alat ukur yang di pakai haruslah valid,jangan melakuakan pngukuran panjang dengan liter atau mengukur panas dengan berat timbangan.Adapun syarat-syaratyang harus di gunakan adalah suatu proses pemberian angka pada setiap objek dalam skala tertentuMengukur suatu variabel dapat dilakukan pada salah satu dari 4 skala pengukuran yaitu:(1)skala nominal,(2)skala ordinal,(3)skala interval(4)skala ratio.
1.Skala Nominal
Skala nominal ini dapat diterapkan pada setiap variabel karena skala ini dapat berfungsi untuk membedakan.Setiap objek pada variabel yang di ukur adalah setater,namun berbeda dengan yang lain.Ssetatus seks adalah variabel yang apabila diterapkan pada setiaap objek maka ada dua macam jenis seks yang mempunyai drajat yang sama yaitu laki-laki dan perempuan dan yang membedakan antara laki-laki dan perempuan adalah skala nominal tolok ukur yang di pakainya adalah indicator empiris dari variabel yang bersangkutan.Variabel ini juga mempunyai dua kategori yng sama drajatnya.Adapun conto-conto yang menjelasakan cirri-ciri dari skala nominal yaitu(1)bersifat deskriminatif (membedakan),(2)bersifat dalam ekualitas dalam bahwa kategori-kategori dalam variabel itu adalah sama,(3),simetris dalam angka satu bahwa dapat di tuakar dengan angka dua(4),pengatagoriannya bersifat tuntas.
2.Skala Ordinal
Skala nominal juga dapat menujukan perbedaan antara kategori yang satu dengan kategori yang lain.Namun perbedaan bukan perbedaan yang setatar tapi perbedaan jengjang atau tingkayt,apabila variabelnya adalah “setatus ekonomi”maka kategori-kategorinya adalah:(1)kelas ekonomi lemah,diberi nilai angka 1.(2)kelas ekonomi menengah,diberi angka 2.(3)kelas ekonomi tinggi,diberi angka 3.Angka 1,2,3 bukan membedakan hal yang sama,Tapi perbedaan jenjang.
3.Skala interval
Skala ini dapat pula menujukkan perbedaan pada skala nominal dan skala ordinal yang dapat membedakannya adalah bahwa interval 1 dan 2 antara 3 dan seterusnya adalah sama.skala ini dapat dibedakan dari cirri lain yitu titik nolnya bersifat arbiter.seperti mengukur umur,misalnya umur ayah dan umur anaknya dari titik nol yang berbeda yaitu pada kelahirannya masing-masing karma sifatnya yang demikian maka angka-angka ini tidak multipilie.
4.Skala Ratio
Skala ini sama dengan skala interval,kecuali bahwa titik nolnya bersifat mutlak.Berat yang di ukur dengan gram mempunyai titik nol yang sama dimana saja dan kapan saja.karena itu sifatnya multipilier.Apabila dilihat dari segi kehalusan pengukuran skala ratio adalah mempunyai nilai yang sangat tinggi ,disusul dengan skala interval,kemudian skala ordinal,dan yang terahir skala nominal oleh karena itu skala ratio dapat di ubah pada skala interval,skala interval dapat di ubah pada sksla nominalAkan tetapi,pada umumnya skala nominal tidak tidak bias di ubah kepada skala ordinal,dan skala ordinalpun tdak biasa di ubah pada skala interval.dan skala interval tidak bias di uabah pada skala ratio
Jadi kesimpulannya Konseptualisasi masalah penelitian yaitu yang dimana di dalamnya tercantumperumusan masalah,konsetualisasi yaitu suatu proses yang membentuk konsep dengan bertitik tolak pada gejala-gejala pengamatan,adapun prosesnya berjalan secara induktif,dengan memati sejumlah gejala-gejala individual.Dan variabel yang sebelumnya sudah di sebutkan bahwa konseptualisasi adalah proses yang memberi konsep pada gejala-gejalayang dipermasalahkanDan yang terhir skala pengukuran selain bias mengamati skala pengukuran ini juga mempunyai dua sifat dari indicator empiris dan bertujuan untuk membedakan berat panjang rendahnya suatu benda,kecil-besarnya benda.alat ukur objek ini di tuntut harus konsisten sehingga dapat hasil yang memuaskan. .

Senin, 01 Maret 2010

PENELITIAN SEBAGAI PROSES ILMIAH

A.Dua Pilar Ilmu Pengetahuan

Bahwa kita sebelumnya sudah pelajari pada bab 1 tentang penelitian pada hakikatnya adalah proses “Bertanya_Menjawab dengan adanya bertanya maka di perlukan sebuah jawaban yang bermutu yang di proleh melalui sebuah proses.Proses itu di lakukan secara deduksi,sistematis,terkendali empiris da kritis.Setiap jawaban yang di proleh melalui proses penelitian harus mampu memberikan penjelasan terhadap peristiwa-pritiwa empiris yang di pertanyakan.Dari dunia keilmuan itu ia dapat memberikan penjelasan terhadap masalah-masalah yang bersangkutan.sebaliknya jika ia menyuaun suatu teori yang sifatnya sangat abstak.Namun teori itu harus berhubungan dengan realita dimana teori itu di pergunakan.Dengan kata lain teori iiiiitu harus di susun secara lohis dan rasional

Sebelum kita membahas lebih dalam tentang dua pilar ilmu pengetahuan maka kita harus mengetahui apa teori itu? Untuk menjawab apa itu teori ada tiga macam yang menggelitik adalah:

1.Teori sebagai gagasan yang belum di buktikan kebenarannya.

2.Teori penuh rahasia

3.Teori sebagai dalil-dalil yang kukuh.

Teori gagasan yang belum dibuktikan kebenarannya

Satu pandangan yang menikmati peredaran luas menyatakan bahwa teori-teori jarang yang lebihb dari sebuah gagasan-gagasan yang belum dibuktikan kebenarannya dan biasanya tidak biasa dipahami yang terdapat didalam pemikiran.

Teori sebagai hal penuh rahasia

Teoir ini di anggap sebagai sekedar mewakili berbagai gagasan yang untuknya tidak ada prosedur operasional yang secara empiris relevan yang telah disusun.pandangan semacam ini memberikan pada teori suatu kualitas yang hampir bersifat penuh rahasia.

Menurut pandangan ini, sesuatu yang teoritis adalah sesuatu yang mentang penyelidikan empiris.Kosenkuensimya tidak menjadi soal berapa banyak penelitian dilakukan sesuatu itu akan secara teori tidak dad sangkut pautnya atau paking banter,berarti sekunder

Teori sebagiai dalil-dalil yang kukuh.

Tidak ada hokum-hukum yang benar-benar mantap tentangn tingkah laku sosial tidak ada kumpulan terintegrasi dalil-dalil yang di akui secara universal dan dibuktikan kebenaranya secara empiris yang darinya di hasilkan kaitan-kaitan baru untuk studi atau prakiraan-prakiraan.

Ciri actual ilmu pengetahuan dinyatakan oleh babbi sebagai berikut:

Science is sometimes characterized as logico-empirical .this ugly term caries an important massage :two pillars of science are(1)logic or rationality and (2)the observation of empirical facts .

Menurut babie ilmu pengetahuan itu berdiri di atas dua pilar yaitu:Logika dan empiris

Pilar yang pertama dalah logika atau rasionalis,dan pilar yang kedua adalah pengamatan empiris.karena ditepang oleh kedua pilar tersebut maka cirri ilmu pemgetahuan adalah logis empirical.Apabila kita berhadapan dengan teori ilmu pengetahuan maka pikiran kita berantisipasi pada kenyataan-kenyataan empiris di lapangan.dengan kata lain ,cara berpikir kita tidak vertbal ,tetapi praktis deduktif.

Sebaliknya ,apabila kita berhadapan dengan peristiwa-peristiwa factual dalam dunia empiris ,maka pikiran kita tidak berhenti pada masalah-masalah praktis ,tetapi terarah pada teori-teori yang pernah kita pelajari .cara berpikirkita adlah teoritis induktif .teori dengan cara berpikir deduktif mengarahkan pada kenyataan empiris ,dan kenyataan empiris dengan cara berpikir induktif mengarahkan kita pada teori.

Hubungan timbale balik antara teori dan praktek ,antara berpikir deduksi dan induksi tidak boleh terputs tetapi harus selalu di kembangkan.

B.Tahap-Tahap proses penelitian

Penelitian sebagai suatu proses deduksi dan induksi yang di lakukan secara sistematis,ketat,analistis dan terkendali penelitian selalu dikendalikan oleh hipotesis-hipotesis sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.

Dibawah ini di kemukakan sepuluh tahap yang harus dilalui secara sistematis dalam suatu penelitian empiris,yaitu:

1.Konseptualisasi masalah

Proses penelitian ilmiah di awali dengan merumuskan pertanyaan penelitian atau apa yang di sebut koseptualisasi masalah.Ada dua hal yang berhubungan dengan koseptualisasi masalah yaitu masalah(substansi) yang dipertanyakan dan pertanyaan dasar serta cara menjawab pertanyaan itu (metodelogoi)Tahap pertam ini harus di lakukan dengan hati-hati dan teliti sebab jika mengalami kesalahan dalam tahap pertama ini akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjunya.

2.Tujuan dan hipotesis

Apabila kita mengajukan pertanyaan pada waktu penelitian,maka jawabannya sudah ada dalam pikiran kita sebagai jawaban sementara dan dituntut untuk mencari jawaban yang sebenarnya.Jawaban sementara yang sudah di rumuskan disebut sebagai hipotesis penelitian.Maka yang jadi tahap kedua dalam proses penelitian adalah perumusan tujuan dan hipotesis.tujuan dan hipotesis inilah yang mengendalikan semua kegiatan penelitian.

3.Kerangka dasar penelitian

Masalah-maslah yang dihadapi oleh peneliti memerlukan suatu penjelasan yang disusun dalam krangka teoritis tertentu.konsep-konsep yang disusun dalam kerangka dasar penelitian iyu adalah konsep-konsep yang tercakup dalam hipotesis-hipotesis yang telah di rumuskan sebelumnya kerangka dasar penelitian disebut juga kerangka hipotesis.

4.Penarikan sample

Tahap ke empat disebut perumusan populasi dan sample penelitian. Sempling ialah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh,artinya tidak mencakup seluruh obyek penelitian (populasi=universe)akan tetapi hanya sebagian dari populasimya.

Pada dasarnya ada dua macam sampling yaitu:probaliti sampling dan non probaliti sampling dimana pemilihan obyek atau elemen dari populasi yang akan memasukan kedalam sempel di sarankan atas nilai probaliti.Kalau soalnya hanya ingin membuat perkiraan tunggal (point estimate)misalnya rata-rata,persentase,maka cukup dengan non probaliti sampling

Beberapa contoh probaliti sampling,yaitu:

1.Simple ramdon sepling

2.Stra tipied random sampling

3.Sistimatik random sampling

Beberapa contoh non prabiliti sampling,yaitu:

1.Accidental sampling

2.Kuota sampling

3.Purposip sampling

4.Jajimental sampling

5.Kontriksi instrument

Tahap ini disebut pengumpulan dan konstruksi,instrument-instrumen penelitiannya disusun sesuai dengan metode yang digunakan umtuk mengumpulkan data,seperti pedoman wawancara,daptar kuesioner pedoman pengamatan dan sebagainya

6.Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dalam rangka pembuktian hipotesis.untuk itu perlu ditentukan metode pengumpulan data yang sesuai dengan setiap fariabel, supaya diperoleh impormasi yang fallid dan dapat dipercaya.Pengumpulan data di lakukan terhadap renspondent yang menjadi sample penelitian

7.Pengolahan data

Data yang baru di kumpulkan masih berupa data mentah sehimgga perlu di olah supaya dapat di analisis.Adapun cara yang dilakukan dalam pengolahan data ini dilakukannya dalam tiga tahap,yaitu:Editing(penyuntingan ),Coding(pemberian kode) dan menyusunnya dalam mastershet (table induk)

8.Analisis pendahuluan

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisa dalam dua tahap,yaiyu analisis pendahuluan dan analisis lanjut.Analisis pendahuluan bersifat deskritif dan terbatas pada data sampl.maksud dari analisis pendahuluan ini adalah untuk mendeskripsikan setiap pariabel pada sample penelitian dan untuk menentukan alat analisis yang akan dipakai pada analiasis selnjutnya.

9.Analisis lanjut

Analisa yang dilakukan setelah analisa pendahuluan adalah analisis inprensial yamg di arahkan pada pengujian hipotesis.kalau hipotesis mencakup satu pariabel,maka dipergunakan univariate analisis.Kalau hipotesis mencakup dua pariabel,maka dipergunakan bivariate analisis,dan kalau mencakup lebih dari dua variable,maka dipergunakan multifariate analisis

10.Interpretasi

Data yang telah di analisis hasilnya kemudian di interpretasikan melalui proses pembahasan.Tahap ini di sebut analisis dan interpretasi hasil penelitian.Setelah data tersebut di interpretasikan maka tahap terahir dari penelitian melaporkan hasil penelitian dalam bentuk tertulis.

Sepuluh tahap penelitian tersebut digolongjan dalam dua tinngkat,tingkat pertama dari tahap satu sampai tahap enam.Tingkat pertama ini berjalan dalam peruses deduksi yang bercirikan diprensiasi,karena proses itu berjalan dari teori-teori dan konsep-kosep yang sangat sbstrak menuju pada evidensi-evidensi empiris yang sangat konkret.

Tingkat ke dua berjalan dalam proses induksi yang bercirikan integrasi.Dikatakan induksi karena proses iyu dimulai dari kenyataan konkrit dengan seperangkat data sampai pada konsep-konsep yang abstrak melalui penyederhanaan-penyederhanaan

C.Komponen inpormasi dan konponen metodologi

Menurut Walace setelah data diproses sampai kepada tahap laporan tidak membedakan tahap yang bersifat hasil temuan dan bersifat cara atau proses.Kemudian Walace membedakan kedua jenis sifat tersebut dalam dua macam komponen.Hasil temuan disebut komponen inpormasi dan cara menemukannya disebut kponen metodologi.Dengan pembedaan seperti itu maka keseluruhan proses penelitian terdiri atas lima konponen inpormasi dan enam konponen metodologi.

Adapun kelima konponen informasi dalam tahap-tahap penelitian sebagaimana dikatakan di atas adalah

1.Teori

2.Hipotesis

3.Pengamatan

4.Generalisasi empiris

5.Penerimaan atau penolakan hipotesis

Inpormasi-inpormasi yang sudah didapatkan diproleh atau di temukan melalui enam konponen metodologi,yaitu:

1.Deduksi logis

2.Iterpretasi hipotesis,instrumentasi,skala pengukuran dan sampling

3.Penyederhanaan (dengan statistic estimasi parameter)

4.Pembetukan teori dan proposisi

5.Pengujian hipotesis

6.Inprensialogis

Kalau kita mulai dengan mempermasalahkan suatu teori(1)maka dari teori tersebut kita menurunkan hipotesis (2)cara melakukan hipotesis dari teori di lakukan dengan deduksi logis (a)selanjutnya,untuk membuktikan hipotesis dibutuhkan data swebagai hasil pengamatan(3)informasi ini proleh dengan cara melakuakn interpretasi terhadap hipotesis,menyusun instrument menarik sample,dan menetapkan pengukuran pariabel.(b)berdasarkan data hasil pengamatan di ketahui apakah hipotesis penelitian di terima atau di tolak(5)di pihak lain ingin di proleh informasi berupa generalisasi empiris.Penerimaan atau penolakan hipotesis berdasarkan data penerimaan dilakukan dengan analisis uji hipotesis (e)dan generalisasi empiris diperoleh melalui penyederhanaan data secara statistic,anatara lain dengan tehnik estimasi para meter (c)dari hasil uji hipotesis(5)kemudian disimpulkan sejauh mana teori yang di permasalahkan itu dapat diterima.Peroses ini dilakukan dengan cara inpensial atau indiksi logis (f)dipihak lain,dari generalisasi empiris dibentuk konsep atau proposisi dengan cara pembentukan konsep,proposisi dan teori

Cara pertama:bagian kanan,dan bagian kiri kedua bagian ini dipisahkan oleh garis yang ditarik dari konponen teori(1)ke komponen pengamatan(3)bagian sebelah kanan ini terdiri atas teori-deduksi logis-interpretasi hipotesis,sampling,skala pengukuran insrtumen pengamatan,yang dapat juga di sebut sebagai proses menerapkan teori.Bagian sebelah kiri dimulai dari pengamatan –rangkuman –generalisasi empiris.pembentukan teori-teori yang disebut sebagai proses pembentukan teori.

Cara ke dua:bagia atas dan bagian bawah.kedua bagian ini dipisahkan oleh garis mendatar yang di tarik dari komponen generalisasi empiris(4)ke komponen hipotesis (2)bagian atas di sebut proses berteori dengan metode logika dan bagia bawah disebut proses melakukan penelitian empiris.

CIRI-CIRI PENELITIAN ILMIAH

Menurut Willer (1971)bahwa pemikiran ilmiah adalah “empiris,rasional,dan abstraktif.”dengan merima criteria yang sama tapi menghususkan pada cirri-ciri sosiologi membuat sosiologi itu ilmiah,Harry M johneson (1960) mengamati bahwa sosiologi memiliki cirri-ciri ilmu pengetahuan sebagai berikut:

1.Empiris,yaitu berlandaskan pada pengamatan dan penalalaran,bukan pada wahyu gaib dan hasil-hasilnya tidak spekulatip.Pada tahap-tahap awal dari kerja kreatipnya,kesemua ilmuan berspekulasi,tentu saja,tetapi sekurang-kurangnya secara ideal merreka mengajukan spekulasi-spkulasi pada pengujian pakta sebelum mengakui sebagai pengajuan ilmiah

2.Teoritis,yaitu usaha untuk merangkum pengamatan-pegamatan yang rumitdalam dalam dalil-dalil abstrak yang secara logis berkaitan dan menerangkan hubungan sebab akibat dari suatu persoalaan.

3.Kumulatip,yaitu teori-teori sosilogi di bangun di atas satu saa lain,teori-teori baru mengoreksi ,memperluas,dan menyempurnakan teori-teori lama.

4.Nonetis,yaitu para sosiolog tidakmempertanyakan apkah tindakan-tindakan sosial tertentu baik atau buruk ,mereka hanya menerangkan tindakan-tindakan sosial itu .

Berdsarkan definisi diatas memperjelas bahwa pengumpulan fakta ilmiah berbeda denga tipe-tipe lain (1)mengandalkan metode-metode pengumpulan data dan informasi;(2)berorientasi pada pencapaian tujuan-tujuan yang spesifik.

Senin, 22 Februari 2010

HAKIKAT ILMU DAN PENELITIAN

A. Pengetahuan

Hidup didunia jangan mersa cukup dengna pengetahuan tetapi harus meras hidup ini kurang akan pengetahuan sebab apabila manusia merasa dirinya sudah cukup dengan pengetahuan maka dia akan berhenti untuk mencari ilmu. Tetapi sebaliknya apabila manusia merasa dirinya kurang akan ilmu pengetahuan maka dia akan terus mencari dan mencari tentang ilmu pengetahuan itu sehingga dalam hatinmya akan terpikirkan apa pengetahuan yang disebut dengan ontologism, bagai mana cara mengetahui ilmu pengetahuan yang disebut dengan epistimologis dan bagai mana cara mengimplementasikan ilmu pengetahuan yang telah didapatnya.

Pengetahuan ada yang didapat dari penmgalaman tetapi pengetahuan yang didapat dari pengalaman tersebut tidak dipelajainya sampai kepada akar permasalahan hanya sebtas mengetahui dengan kata lain ia tidak mempunyai pengetahuan (know ledge) tentang ilmu pengetahuan. Karena penghetahuan itu didapatnya hanya dari pengalaman.

Dalam masalah pengetahuan bukan hanya mengetahui yang benar. Karena pengetahuan itu ada yang salah dari kita perlu tahu untuk mengetahuinya. Dengan istilah pengetahuan harus mengetahui yang benar. Berarti pengetahuan tersebut harus kita dapatkan tanpa ada keraguan karena kebenaran adalah suatu pernyataan tanpa keraguan

Manusiamenggunakan dua cara untuk mendapatkan pengetahuan yang benar cara yang pertama di lakukan dengan mendasarkan dari pada rasio.yang mrnggunakan cara ini adalah kaum rasionalisme dan ide bagi kaum rasionalis bersifat apriori yang mendahului pengalaman

Cara yang di lakukan manusia untuk mendapatkan pengetahuan yang benar mendasarkan diri pada pengalaman dan mengebangkan paham empirisme.karna bagi kaum empiris pengetahuan manusia tidak di dapatkan melalui penalaran rasional yang abstrak.tetapi melalui pengalaman yang konkrit.

Selain dari rasio dan pengalaman manusia mencari pengetahuan yang benar memperolehnya dengan cara intuisi atau wahyu.Namun intuisi ini bersipat personal dan tidak bisa diramaikan sehingga tidak dapat di pergunakan sebagai dasar untuk menyusun pengetahuan secara teratur.pernyataan tentang apa yang di anggapsebagai suatu kebenaran dilakukan melalui prosses penalaran yang bertitik tidak pada postulat-postulat tertentu tentang apa yang di terima sebagai kebenaran tanpa pembuktian.

B.Teori Propesi dan Konsep

1.Teori

Dengan teori kita dapat “membaca”kenyataan-kenyataan empiris yang terjadi di sekitar kita.tanpa teori kita menjadi buta tetapi peristiwa-peristiwa empiris yang terjadi sekitar kita dan sebaliknya tanpa di hadapkan dengan peristiwa-peristiwa empiris suatu teori akan menjadi lumpuh karena tidak berkembang dengan perkembangan yang terjadi,karena teori sangat penting dalam kaitannya dengan empiris maka perlu kita mempunyai pemahaman yang sama tentang teori.Menurut Nan Lin teori adalah”A set of interrelated proposition some of wich can be empirically test”teori ertama-tama atas seperangkat proposisi,yaitu pernyataan-pernyataan tenteng hubungan antara dua konse atau lebih.Apabila seseorang di beri stimulus maka ia akan memberikan reksi dengan cara tertentu,stimulus dan reksi ada dua konsep yang di hubungkan menjadi satu proposisi.

Suatu teri terdiri atas seperangkat proposisi yang berkaitan.keterkaitan tersebut tersusun dalam suatu yang memungkinkan kita mempunyai pengetahuan yang sistematis tentang suatu peristiwa.

Jadi selanjutnya dari teori adalah dapat di uji secara empiris.pngujian secara empiris ilmiah yang menjadi tugas metodelogi penelitian.Teori yang tersusun secara sistematis mempunyai beberapa fungsi tertentu.Fungsi-fungsi tersebut adalah

1.Fungsi eksplanatif,fungsi menjelaskan karna teori harus mampu menjelaskan hubungan antara pristiwa yang satu dengan pristiwa yang lain yang terdapat dalam pengalaman empiris

2.Fungsi prediktif atau fungsi peramalan atau pikiran:Apabila suatu teori dapat menjelaskan hubungan denngan pendapatan masyarakat.maka ia dapat memperkirakan tingkat pendapatan suatu masyarakat dengan perkembangan pendidikan tertentu

Fungsi eksplanasi bersifat positif sedangkan fungsi prediksi bersifat probalastis dapat di terapkan dalam tiga jenis situasi yaitu

1.Untuk waktu yang akan datang

2.Untuk tempat yang berbeda

3.Di dalam kelompok social yang lebih besar

3.Suatu teori adalah fungsi kontrol.Teori ini tidak hanya menjelaskan dan memperkaitkan,tetapi jika mampu mengendalikan pristiwa supaya tidak mengalah kepada hal yang negative.

2.Proposisi

Proposisi adalah pernyataan tentang hubungan antara dua kinsep atau lebi.hubungan di antara dua konsep itu bermacam-macam,ada hubungan kausal,(sebab akibat)ada hubungan koralesional (positif dan negatif) dan hubungan fungsional

Proposisi merupakan bahan untuk membentuk teori dan membutuhkan konsep sebagai bahan bakunya.suatu proposisi mempunyai makna toritis jika dibentuk dari konsep-konsep kecuali suatu diplin ilmu pengetahuan karna setiap disiplin ilmu memiliki konsep kunci dalam ilmu pendidikan kita mengenal konsep-konsep belajar,minat,stimulus,motivasi dan sebagainya

3.Konsep

Konsep merupakan bahan baku ilmu pengetahuan karena konsep tersebut membentuk proposisi dan proposisi membentuk teori.konsep adalah istilah atau symbol yang menunjukan suatu pengertian

Conto symbol adalah rambu-rambu lalu lintas symbol tersebut menujukan bahwa pemakai jalan harus memenuhi pelaturan-pelaturan rambu-rambu lalu lintas

Konsep adalah suatu yang abstrak tetapi pada sesuatu yang konkrit abstrak suatu konsep itu bertingkat-tingkat ada yang abstraksinya sangat tinggi dan ada yang rendah konsep-konsep yang dimiliki oleh ilmu pengetahuan yang mempunyai sifat abstraksi yang sangat tinggi

C.sebagai cara memperoleh pengetahuan penelitian atau riset pada hakiakatnya bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang sesuatu yang di anggap benar melalui proses bertanya dan menjawab penelitian bertitik tolak dari pertanyaan yang muncul karena adnya keraguan,dan keraguan ini yang mejadi dasar ilmu pengetahuan sehingga adanya pertanyaan munculah jawaban yang dapat di percaya sebagai kebenaran walaupun sifat kebenarannya sementara,jadi hakikat metode penelitian tidak terletak pada apa yang kita ketahui atau pengetahuan tetapi bagaimana kita mengetahui dua hal yang tidak dapat dipisahakan

Berbicara bagaimana kita mengetahui sesuatu yang di anggap benar,untuk memperoleh pengetahuan ada dua hal yang harus di lakukan

1.Melalui orang lain,orang lain memberitahukan kepada kita,baik secara langsung maupun secara media.Adapun di keluarga kita banyak memperoleh pengetahuan dari orang tua yaitu dari sejak bayi sampai dewasa selain itu di sekolahpun kita memperoleh pengetahuan dari guru dan bacaan-bacaan yang ada di perpustakaan pengetahuan yang di peroleh dengan cara ini di sebut agreement reality

2.Pengalamandiri sendiri secara langsung ada yang mengatakan bahwa pengalaman adalah guru yang baik,pengetahuan dari pengalaman pun dapat di peroleh mempelajari pengalaman kita sendiri,pengetahuan yang di peroleh dengan cara ini disebut experiential reality

Epistimologi adalah ilmu mengetahui sedangkan metodelogi merupakan bagian dari epistimologi

Ada beberarapa cara yang di lakukan manusia untuk memperoleh ilmu pengetahuan antara lain: 1.Metode keteguhan

Dengn menggunakan metode ini orang menerima suatu kebenaran karena merasa yakin akan kebenaran yang diterimanya.

2.Metede otoritas.sesuatu di terima sebagai kebenaran karena sumbernya mempunyai otoritas untuk itu.Bahwa alam semesta adalah ciptaan Allah diterima sebagai suatu kebenaran karna sumbernya adalah Alquran.Pernyataan dari orang tertentu juga di terima sebagai kebenaran karena ia mempunyai keahlian di bidangnya.

3.Metode A priori atau intuisi.Seseorang menerima kebenaran semata-mata berdasarkan intuisi

4.Metode tradisi.seseorang menerima sesuatu kebenaran dari tradisi yang berlaku di dalamnya dengan cara dia mengalaminya.

5.Metode trial and error.seseorang mendapat suatu pengetahuan di peroleh melalui pengalaman langsung dan sesuatu yang di anggap benar di peroleh sebagai hasil dari serangkaian percobaan yang tidak sistematis.

6.Metode metafisik seseorang memperoleh suatu pengetahuan yang di anggap benar diperoleh secara metafisik.Adapun jawaban terhadap masalah yang di tunjukan dalam dunia empiris dicari di dalam dunia supernatural didalam dunia trasendent.yang termasuk ke dalam golongan ini adalah memeperoleh pengetahuan dari ajaran agama atau kepercayaan atau mistik

7.Metode ilmiah.Peroses metode ini dilakukan melalui deduksi dan induksi. Permasalahan yang terjadi di dalam dunia empiris maka jawabannya juga di carin dalam dunia empiris yaitu melalui proses deduksi dan induksi secara sistematis

Menurut Muhammad Nazir ada enam kiriteria dalam menggunakan metode ini,yaitu:

1.Berdasarkan fakta

2.Bebas dari prasangka

3.Menggunakan prinsip-prinsip analisis

4.Menggunakan hipotesis

5.Menggunakan ukuran obyektif,dan

6.Menggunakan teknik kuantitatif

Dalam penggunaan metode ini sering di kacaukan dengan apa yang di sebut metode akal sehat

D.Metode ilmiah dan metide akal sehat

Metode penilitian ilmiah yang sering di lakukan sering di bedakan dengan metode akal sehat(Common Sense) terutama dalam peroses penelitiannya adapun sifat dari peruses penelitian ilmiah bersifat empiris,terkendali analisistis dan sistematis.

Dalam permasalahan metode ilmiah dan metode akal sehat kerlingermemebedakannya dalam 5 Hal yaitu:

1.Pertama-tama pada penggunaan pola konseptual dan stuktur teoritis dalam menjelaskan gejala.pendekatan dengan metode akal sehat menggunakan teori dan konsesp secara longgar sedangkan pendekatan ilmiah menggunakan teori dan konsep secara ketat dan terkendali dalam menggukan metode akal sehat penjelasan tentang gejala atau phenomena tertentu di terima begitu saja tanpa mempertanyakan lebih mendalam.sedangkan apabila menggukan metode ilmiah mereka memeriksanya secara realistis dan menguji kebenarannya secara empiris.

2.Dalam pendekatan ilmiah teori dan hipotesis di uji secara sistimatis dan empiris.Pada pendakatan akal sehat teori dan hipotesis sama-sama di gunakan namun dalampenggunaanya secara slektip dan tidak obyektif.Cara seperti ini tidak dapat di terima dalam pendekatan ilmiah.Pembenaran teori dan pengujian hipotesis harus di lakukan secara empiris dan sistemtis.

3.Pada pendekatan ilmiah pengamatan terhadap phenomena di lakukan secara terkendali(terkotrol)namun cara seperti ini tidak terdapat pada pendekatan akal ssehat,yang dilakukan pada pendekatan ilmiah dalam memepelajari suatu pristiwa dengan cara mengumpulkan seperangkat pariabel yang di angkat sebagai pariabel kontrol.yang tidak termasuk dalam pariabel kontrol akan di kesampingkan.Namun cara seperti ini tidk di lakukan dalam pendekatan akal sehat.

4.Pada pendekatan dengan akal sehat,ada dua fenomena yang sering muncul dan langsung di hubungkan dalam satu hubungan sebab akibat tanpa melalui penelitian yang dilakukan secara sistematis.namun cara seperti ini tidak bias di terima apabila menggunakan pendekatan secara ilmiah.

5.Pendekatan ilmiah selalu bersipat empiris,dalam arti harus ada penjelasan tentang hubungan di antara penomene-penomena yang di lakukan berdasarkan kenyataan.Kenyataan yang realistis dan mengesampingkan semua hal yang bersifat metafisik

E.Pengertian penelitian ilmiah

Penelitian ilmmiah sebagai proses bertanya,menjawab,dan memperhatikan.pristiwa-pristiwa empiris dalam kerangka berpikir teoritis tertentu.pristiwa-pristiwa empiris segai pusat perhatian dapat di bedakan atas gejala-gejala alam dan gejala-gejala social.Gejala alam adalahgejala yang terjadi secarara langsung di alam bukan karena perbuatan manusia tetapi sudah merupakan sunatullah.sedangkan fednomena social adalah peristiwa-pristiwa yang terjadi di antara dan oleh manusia baik secara idvidual maupun seacara kelompok.Sasaran penelitian social adalah gejala-gejala social yang terdapat di dalam berbagai relasi social.

Tujuan penelitian Menurut Nan Lin yang pertama adalah untuk menemukan hukum atau keraturan yang bekerja dalam gejala-gejala itu dan tujtan ke dua dari penelitian adalah untuk memecahkan masalah yang terdapat dalam relasi-relasi social.Dengan kata lain adanya penelitian memepunyai dua macam signipikansi (pentingnya,manfaatnya)yaiyu signipikansi teoritis karena ia dapat mengembangkan teori dan signipikansi praktis karena ia dapat member bantuan dalam memecahkan masalah.

Depinisi Nan Lin bersipat pinalis karena hanya menggambarkan tujuan dari penelitian itu sendiri.

Dalam hal pengertian penelitian kerlinger memeberikan depisi lain yang menjelaskan bahwa peruses penelitian itu pertama-tama adalah menyusun hipotesis tentang hubungan-hubungan yang di perkirakan terdapat di antara fenomena-fenomena itu.

Ada empat criteria yang perlu di penugi dalam suatu penelitian ilmiah yaitu:

1.Penelitian di lakukan secara sistematis prosesnya di lakukan dari satu tahap ke tahap berikutnya bsetiap tahap harus di lakkukan secara berurutan.

2.Penelitian di lakukan aeacara terkendali dalam hal ini perumusan konsep dan hipotesis secara oprasional merupakan kendalli dalam mengarahkan seluruh kegiatan penelitian.

3Penelitian di lakukan secara empiris masalah-masalah yang di teliti dalam criteria penelitian ini adalah masalah yang bersifat empiris.semua konsep yang tercakup dalam penelitian harus terhubung secara oprasional dalam dunia nyata.

4.Penelitian bersifat kritis.Kritis di sini berarti ada tolak ukur(criteria)yang di pakai untuk menentukan sesuatu yang dapat di terima baik secara eksplisit maupun implisit.Adapun tolak ukur dalam menetapkan hipotesis menetapkan besarnya sempel penelitian,memilih metode pengumpulun data dan tolak ukur dalam memilih alat analisis.

F. Tipe penelitian

Ada tiga pertanyaan dasar yang menentukan tipe penelitian secara empiris yaituApa,Bagaimana dan Mengapa.

1. Penellitian Eksploratif

Tipe penellitian ini berhubungan dengan pertanyaan dasar yang pertama yaitu Apapertanyaan ini ingin mengetahui suatu gejala atau pristiwa dengan melakukan penjajakan terhadap gejala tersebut.Penjajakan ini di lakukan tidak secara sistematis,dalam arti tidak di dasarkan pada hipotesis dan tidak di tarik sampel.Penjajakan dapat pula di lakukan dengan metode bola salju yaitu dengan bertanya kepada satu orang kemudian di teruskan kepada orang lain jjika masih belum puas di teruskan lagi kepada orang lain dengan jumlah lebih banyak sampai dio peroleh informasi yang lebih lengkap tentang masalah yang di lanjut

2. Penelitian deskriptif

Penelitian ini berdasarkan pada pertanyaan dasar yang ke dua,yaitu bagaimana.kita tidak puas bila hanya mengetahui apa masalahnya secara eksploratif,tetapi ingin mengetahhui juga bagaimana pristiwa tersebut terjadi.Penelitian deskriptif lebih luas dan lebih terperinci daripada penelitian eksploratif.Dikatakan lebih luas karena kita meneliti tidak hanya masalahnya sendiri,tetappi juga priabel-pariabel lain yang berhubangabn dengan masalah itu.Dikatakan lebih terprinci karena pariabel-paribel tersebut di uraikan atas paktor-paktornya untuk mendapatkan hasil yang lebih baik dalam tipe penelitian ini di lakukan dengan cara menarik sampel.

3. Penelitian Eksplanatif

Tipe penelitian ini bertitik tolak pada pertanyaan dasar mengapa.Kita tidak puas bila hanya mengetahui apa yang terjadi dan bagaimana terjadinya,tetapi ingin juga mengetahui tentang pristiwa itu terjadi dengan kata lain kita ingin penjelasan yang lebih trasparan yang di jelaskan oleh sumbernya lanngsung tentang terjadinya suatu pristiwa.Penelitian seperti ini di dasarkan pada hipotesis-hipotesis yang datanya di kumpulkan dengan metode sampling

4. Penelitian Eksperimen

Ketiga penelitian yang di sebutkan di atas di sebut dengan istilah exspost fact research.di sebut demikian karena pristiwa yang di teliti sudah terjadi sengga data-datanya dapat di lacak melalui kuesioner atau dokumen-dokumen yang relevan.Tetapi,ada juga penelitian dimana datanya belum pernah ada,sehingga harus di ciptakan terlebih dahulu .Tipe penelitian ini sangat berguna untuk mengembangkan inovasi-inovasi yang berguna dalam meningkatkan kualitas hidup manusia.

G.Manfaat penelitian

Ada dua mafaat penelitian ,yaitu(1)manfaat teoretis dan (2)manfaat praktis.

1. manfaat teoretis

Penelitian yang bertitik tolak dari meragukan sesuatu teori tertentu disebut penelitian verifikatif.kerguan terhadap suatu teori muncul jika teori yang bersangkutan tidak bias lagi menjelaskan peristiwa-peristiwa actual yang dihadapi .perkembangan teori karena terus menerus adanya penelitan dengan adanya penelitian-penelitian tersebut ilmu pengetahuan terus berkembang tanpa batas.didalam tri darma perguruan tinggi penelitian ditempatkan sebagai darma kedua karena perguruan tinggi merupakan lembaga yana mengelola ilmu pengetahuan .

2. manfaat praktis

Penelitian bermanfaat pula untuk memecahkan masalah-masalah praktis.mengubah lahan kering menjadi lahan yang subur ‘mengubah cara kerja supaya lebih efisien ,dan mengubah kurikulum supaya lebih berdaya guna bagi pembangunan sumber daya manusia .ini semua merupakan contoh-contoh masalah yang dapat dibantu pemecahannya melalui penelitian ilmiah . hamper semua lembaga yang ada dimasyarakat baik lembaga pemerintah maupun lembaga swasta ,menyadari manfaat ini dengan menempatkan penelitian daan pengembangan sebagai bagian integral dalam organisaai mereka. Dengan adanya penelitian maka kedua manfaat penelitian ini merupakan suatu syarat dilakukannya suatu penlitian sebagaimana dinyatakan dalam rancangan desain penelitian.