Rabu, 07 April 2010

desain penelitian

Pertemuan VI
Nama Nolis Irnawati
Smtr VI A
NPM 2007.1035

DESAIN PENELITIAN

Langkah pertama yang dilakukan dalam penelitian adalah membuat rancangan penelitian atau desain penelitian.setelah desain penelitian tersusun rapi maka dilanjutkan kepada penyusunan instrument penelitian kemudian melakukan penarikan sampel penelitian .Setelah dilakukan penarikan sampel maka dilakukan uji coba .Kemudian langkah selanjutnya adalah pengumpulan dan pengolahan data yang diakhiri dengan analisis data.Apabila data sudah selesai dianalisis maka dilanjutkan dengan pembahasan hasil analisis.Yang paling terahir dalam desai penelitian adalah penulisan laporan dari hasil penelitian yang disesuaikan dengan desain penelitian.
Desain penelitian sangat diperlukan apabila kita akan melakukan penelitian karena desain penelitian ini merupakan cetak biru yang menentukan pelaksanaan dalam proses pennelitian.Desain penelitia ini disusun setelah kita menetapkan topic (judul)penelitian yang akan dilaksanakan.Dalam desain penelitian ini dipaparkan apa,mengapa,dan bagaimana maslah tersebut diteliti kemudian harus menggunakan metode apa dalam penelitian ini.Pada umumnya suatu penelitian mengandung dua aspek yang saling berhubungan dan merupakan persyaratan untuk suatu penelitian,yaitu:
1. Substansi penelitian
Masalah yang akan diteliti harus jelas substansinya.Dalam penelitian ilmiah,substansi ini mengacu pada teori tertentu yang berada dalam lingkup suatu ilmu pengetahuan .Suatu penelitian dikatakan memilki signifikansi teoretis jika penelitian tersebut berfungsi mengembangkan teori-teori dari ilmu pengetahuan yang menjadi substansinya.Suatu penelitian memilki signifikansi praktis jika penelitian tersebut meendukung kepentingan–kepentingan praktis sehinga memberikan manfaat kepada masyarakat.
2. Metodologi penelitian
Penelitian terhadap substansi tertentu harus memenuhi persyaratan metodologi penelitian sebagai suatu proses yang sistematis ,terkendali,kritis dan analitis.
Melihat kepada dua persyaratan di atas maka desain penelitian pada umumnya dibagi dalam dua pokok ,yaitu konseptualisasi masalah dan operasionalisasi.Kedua pokok tersebut dapat disusun dalam pokok-pkok sebagai berikut :
• Latar belakang penelitian
• Tujuan dan Hipotesis
• Kerangka dasar penelitian
• Penarikan sampel
• Metode pengumpulan data
• Analisis data

A.Latar belakang penelitian
Bagian ini merupakan pondasi dari seluruh proses penelitian karena semua konsep dasar di jelaskan disisni .Karena pentingnya bagian ini,maka ada tiga bagian yang perlu diungkapkan disini.Yang pertama adalah dasar-dasar pemikiran tentang masalah yang akan diteliti,yang dapat diungkapkan dari dua pendekatan yaitu secara teoretis dan secara empiris.Secara teoretis berarti kita bertitik tolak dari dari satu teori yang menarik minat kita .Dlihat secara empiris mengungkapkan kesenjangan-kesenjangan yang ada danusaha-usaha yang dilakukan untuk mengulanginya.kedua adalah perumusan masalah.Bagian terakhir dalam latar belakang adalah mengungkapkan pentingnya (signifikansi)penelitian yang akn dilakukan .
B.Tujuan dan Hipotesis
Tjuan penelitian yang dimaksud adalah jawaban terhadap pertanyaan dasar penelitian yang telah diungkapkan dalam latar belakang desain penelitian.Tujuan penelitian penelitian tersebut akan dipertajam dengan menyasunnya dalam bentuk hipotesis.Hipotesis adalah jawaban alternative terhadap pertanyaan penelitian .
C.Kerangka dasar penelitian
Dalam kerangka dasar penelitian diungkapkan semua variabel yang akan diteliti rumusan operasionalnya ,yang dilengkapi dengan indicator empiris dan pengukurannya.Kemudian semua variabel tersebut disusun dalam suatu kerangka hipotesis yang memperlihatkan polahubungan antar variabel yang satu denga variabel yang lain .
Pengumpulan masing-masing variabel ini disussun definisi operasionalnya .dikatakan definisi operasional karena definisi tersebut menuntun kita pada pengumpulan data yana relevan dan valid.
Semua variabel yang didefinisiskan itu ditempatkan gdalam suatu krangka hipotesis sesuai dengan tipe penelitian yang ingin kita lakukan.Pada tipe penelitian eksplanitip ada pariabel yang di terangkan dan ada varibel yang menerangkan.Variabel yang diterangkan diperlukan sebagai variabel dependen dan variabel-variabel yang menerangkan diperlukan sebagai variabel independent.Kerangka dasar untuk hipotesis dengan bivariabel berbeda dengan kerangka dasar untuk hipotesis dengan multi variabel’
D.Penarikan Sampel
Bagian selanjutnya setelah menerapkan kerangka dasar penelitian adalah perencanaan tentang bagaimana sampel ditarik untuk maksud ini terlebih dahulu perlu digambarkan dasar,batas-batas dan cirri-ciri populasi penelitian.Adapun populasi penelitian terbesar dalam wilayah luas atau terbatas dalam wilayah.setempat besarnya populasi dinyatakan dalam jumlah anggota (satuan analisis) yang tercakup dalam populasi itu (target population )kemudian dijambarkan juga sebarapa besar pariasi diantara anggota-anggota populasi barulah menentukan seberapa besar sampel yang akan ditarik dan bagaimana cara menariknya.
E.Metode Pengumpulan Data
Dalam bagian ini menujukan bagaimana data dari masing-masing variabel yang telah disebutkan di atas di kumpulkan dari sampel penelitian dari berbagai metode penelitian dipilih metode yang sesuai sehingga kita dapat data yang valid dan dapat dipercaya metode itu antara lain:wawancara,kuesioner,angket,observasi dan dokumentator untuk setiap variabel dapat dipilih dua atau lebih metode.salah satunya metode yang di utamakan adapun yang lainnya sebagai pengontrol dan pendamping metode utama
F.Analisis Data
Untuk mecapai penelitian data yang akan dikumpulkan perlu di analisis supaya lebih sistematis maka analisis dilakukan dalam dua tahap:tahap pertama disebut analisis penelitian dan tahap kedua analisis lanjut.Analsis pendahuluan tersebut pada analisis deskriptif untuk setiap variabel pada sampel tujuan untuk mengetahui karektaristik setiap variabel pada sampel dan menentukan alat analisis lanjut.
Alat-alat yang dicapai pada analisis lanjut adalah
1.Tabel distributif frekuensi sederhana
2.Diagram statistik
3.Ukuran tendensi pusat
4.Dispersi yang menggambarkan vareasi
5.Estimasi parameter
Analisis lanjut bertujuan untuk menguji hipotesis.Alat-alat yang dipakai untuk anlisis tergantung pada model hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya.Ada analisis-analisis uji hipotesis uni variate,bivariate dan multivariate masing-masing alat analisis terdiri atas sejumlah alat analisis dan tergantung pada pengukuran variabel-variabel yang bersangkutan.
PENARIKAN SAMPEL


A.POPULASI DAN SAMPEL

Populasi terdiri atas sekumpulan obyek yang menjadi pusat perhatian yangdari padanya terkandung informasi yang ingin di ketahui.obyek tersebut disebut satuan analisis .satuan analisis ini mengandung prialaku atau kraktaristik yang di teliti.satuan analisis ini di bedakan dengan satuan pengamatan.Adapun yang di maksud dengan satuan pengamatan adalah satuan tempat informasi di proleh tentang satuan anlisis
Satuan analisis bisa berupa individu bias juga berupa lembaga,penelitian tentang kesejahtraan keluarga misalnya,satuan analisisnya keluarga yaitu suatu lembaga yang terdiri atas bapak,ibu dan anak-anaknya keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian disebut populasi.
Maka berdasarkan banyaknya satuan analisis dalam suatu populasi,maka populasi dapat dibedakan atas populasi terbatas (definite population) dan populasi tidak terbatas (indefinite population.Secara teoritis suatu populasi dikatakan terbatas jika jumlah satuan anlisis sebagai anggotanya dapat di hitung,dan kalau di hitung maka perhitungannya dapat berakhir.Kalaupun bias di hitung,maka perhitungan tidak dapat selesai oleh karena itu populasi yang seperti ini di sebut populasi tidak terbatas dalam peraktik populasi yang sangat besar sekalipun dapat di hitung dan perhitungan dapat selesai namun sering di gunakan sebagai populasi tidak terbatas.Penelitian terhadap anak balita Indonesia misalnya di anggap populasi tidak terbatas.
Sampel (contoh)yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu populasi sebagai bagian dari populasi sample memberikan gambaran yang benar tentang populasi.Pengambilan sample dari suatu populasi disebut penarikan sampel atau sampling adapun populasi yang ditarik sampelnya pada waktu merencanakan suatu penelitian disebut target population.Sedangkan populasi yang di teliti pada melakukan penelitian di sebut sampling population.Daptar nama satuan analisis pada sampling population ini sering di sebut dengan sample prame.Target population disamping population dapat berbeda sebagai konsekuensi dari perbedaan antara perencanaan dan pelaksanaan penelitian.Dalam jarak waktu tersebutpopulasinya bisa berubah,bertambah atau berkurang karena berbagi sebab oleh karena itu jarak waktu antara pelaksanaan dan perencanaan jangan terlalu lama.
Masalah yang di hadapi dalam penarikan sampel adalah ukuran dan besar samprl sangat tergantung pada sifat populasi terutama pada ketersebaran anggota dalam wilayah penelitian atau dalam kategori tertentu dengan kata lain tergantung pada vareasi populasi.
B.PRINSIP DAN CARA PENARIKAN SAMPEL
Ada suatu karung salak di pasar yang ingin di beri oleh seseorang.orang tersebut mengambil satu atau dua buah salak maka dua di sebut analisis sampel.Kemudian memastikan tidak adalah tugas inferensi atau kesimpulan yang ditarik terhadap seluruh buah buah salak dalam karung tempat di ambilnya sampel.
Supaya penarikan sampel tidak bias setiap satuan analisis dalam populasi harus mendapatkan peluang yang sama untuk ditarik menjadi anggota sampel.Oleh karena itu untuk memenuhi prinsip keterwakilan penarikan sampel harus dilakukan secara random (acak) penarikan sampel dengan cara ini disebut random sampling.
Besarnya sampel yang ditarik dari populasinya tergantung pada variasi yang ada dikalangan anggota populasi apabila anggota populasinya homogen,maka sampel yang kecil dapat mewakili seluruh populasi makin homogen suatu populasi makin kecil sampelnya.dan makin tinggi variasinya makin besar sampel yang di butuhkan
Dalam penarikan sampel.umumnya dikenal dua cara yaitu:
1.Probability sampling dan
2.Non probability sampling
Banyak cara penarikan sampel yang tergolong dalam probability sampling.antara lain:
Sampel random sampling,stratified random sampling cluster random sampling,dan multistage random sampling.
Penarikan setiap satuan analisis (anggota) dari populasi untuk dijadikan sampel dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:
1.Dengan pemulihan dan
2.Tanpa pemulihan
Penarikan sampel dengan non probability pada umumnya dilakukan untuk penelitian yang populasinya sehingga tidak di ketahui sehingga tidak dapat ditarik kesimpulan yang berlaku umum terhadap populasi.Salah satu bentuk non probability sampling yang banyak dipergunakan adalah metoda bola salju (snowing ball)
C.Probability sampling
1.Penarikan sampel secara acak sederhana.banyak cara untuk menarik sampel seperti ini,yaitu:
1. Sistem lotre
2. Acak sistematis
3. Sistem bilangan random
2.Penarikan sampel secara acak berlapis
Populasi yang homogen jarang ditemukan dalam kehidupan social.Tidak ada dua satuan analisis yang persis sama .Keragaman diantara anggota populasi dinyatakan dengan ukuran statistic variance atau standar deviasi dengan notasi s.Makin besar nilai s makin tinggi variasinya dan makin kecil nilai S makin kecil variasin diantara anggota populasi.Apabila variasinya cukup besar maka pengambilan sampel secara acak tidak bias dilakukan secara langsung perlu diklasifikasikan dahulu keragamannya.
Ada 3 cara yang dapat dijadikan pedoman untuk penarikan sampel secara acak berlapis ,yaitu:
1. pengambilan sampel secara random prorposional berlapis
2. pengambilan sampel secara random kuota berlapis
3. pengambilan sampel random secara purposif berlapis
3.Penarikan sampel scara acak cluster
Berbeda denga penarikan sampel secara berlapis dimana dimana keacakan dilakukan pada penarikan anggota strata,maka pada cluster sampling keacakan dilakukan pada pemilihan cluster bukan pada anggota clusternya.
4.Penarikan sampel secara bertahap berganda
Penarikan sampel dengan cara ini bias any dilakukan pada populasi yang anggotanya tersebar pada wilayah yang luas.misalnya propinsi,maka provinsi iniakan mengambil sampel dari berbagai kabupaten / kota yang ad di provinsi itu yang mana sebelumnya kab/ kota mengambil sampel dari tingkat kecamatan.kemudian kecamatan juga mengmbil sampel dari tingkat desa.
Maka tahap penarikan sampel dilakuka sebagai berikut:
Tahap I :Memilih secara purposif atau acak kabupaten sampel
Tahp II :Memilh secara purposif atau acak kecamatan sampel dalam kabupaten
Tahap III :Memilih secara purposif atau acak desa sampel dalam kecamatan sampel
Tahap IV :Memilh secara acak pendduk dalam desa sampel