Senin, 01 Maret 2010

PENELITIAN SEBAGAI PROSES ILMIAH

A.Dua Pilar Ilmu Pengetahuan

Bahwa kita sebelumnya sudah pelajari pada bab 1 tentang penelitian pada hakikatnya adalah proses “Bertanya_Menjawab dengan adanya bertanya maka di perlukan sebuah jawaban yang bermutu yang di proleh melalui sebuah proses.Proses itu di lakukan secara deduksi,sistematis,terkendali empiris da kritis.Setiap jawaban yang di proleh melalui proses penelitian harus mampu memberikan penjelasan terhadap peristiwa-pritiwa empiris yang di pertanyakan.Dari dunia keilmuan itu ia dapat memberikan penjelasan terhadap masalah-masalah yang bersangkutan.sebaliknya jika ia menyuaun suatu teori yang sifatnya sangat abstak.Namun teori itu harus berhubungan dengan realita dimana teori itu di pergunakan.Dengan kata lain teori iiiiitu harus di susun secara lohis dan rasional

Sebelum kita membahas lebih dalam tentang dua pilar ilmu pengetahuan maka kita harus mengetahui apa teori itu? Untuk menjawab apa itu teori ada tiga macam yang menggelitik adalah:

1.Teori sebagai gagasan yang belum di buktikan kebenarannya.

2.Teori penuh rahasia

3.Teori sebagai dalil-dalil yang kukuh.

Teori gagasan yang belum dibuktikan kebenarannya

Satu pandangan yang menikmati peredaran luas menyatakan bahwa teori-teori jarang yang lebihb dari sebuah gagasan-gagasan yang belum dibuktikan kebenarannya dan biasanya tidak biasa dipahami yang terdapat didalam pemikiran.

Teori sebagai hal penuh rahasia

Teoir ini di anggap sebagai sekedar mewakili berbagai gagasan yang untuknya tidak ada prosedur operasional yang secara empiris relevan yang telah disusun.pandangan semacam ini memberikan pada teori suatu kualitas yang hampir bersifat penuh rahasia.

Menurut pandangan ini, sesuatu yang teoritis adalah sesuatu yang mentang penyelidikan empiris.Kosenkuensimya tidak menjadi soal berapa banyak penelitian dilakukan sesuatu itu akan secara teori tidak dad sangkut pautnya atau paking banter,berarti sekunder

Teori sebagiai dalil-dalil yang kukuh.

Tidak ada hokum-hukum yang benar-benar mantap tentangn tingkah laku sosial tidak ada kumpulan terintegrasi dalil-dalil yang di akui secara universal dan dibuktikan kebenaranya secara empiris yang darinya di hasilkan kaitan-kaitan baru untuk studi atau prakiraan-prakiraan.

Ciri actual ilmu pengetahuan dinyatakan oleh babbi sebagai berikut:

Science is sometimes characterized as logico-empirical .this ugly term caries an important massage :two pillars of science are(1)logic or rationality and (2)the observation of empirical facts .

Menurut babie ilmu pengetahuan itu berdiri di atas dua pilar yaitu:Logika dan empiris

Pilar yang pertama dalah logika atau rasionalis,dan pilar yang kedua adalah pengamatan empiris.karena ditepang oleh kedua pilar tersebut maka cirri ilmu pemgetahuan adalah logis empirical.Apabila kita berhadapan dengan teori ilmu pengetahuan maka pikiran kita berantisipasi pada kenyataan-kenyataan empiris di lapangan.dengan kata lain ,cara berpikir kita tidak vertbal ,tetapi praktis deduktif.

Sebaliknya ,apabila kita berhadapan dengan peristiwa-peristiwa factual dalam dunia empiris ,maka pikiran kita tidak berhenti pada masalah-masalah praktis ,tetapi terarah pada teori-teori yang pernah kita pelajari .cara berpikirkita adlah teoritis induktif .teori dengan cara berpikir deduktif mengarahkan pada kenyataan empiris ,dan kenyataan empiris dengan cara berpikir induktif mengarahkan kita pada teori.

Hubungan timbale balik antara teori dan praktek ,antara berpikir deduksi dan induksi tidak boleh terputs tetapi harus selalu di kembangkan.

B.Tahap-Tahap proses penelitian

Penelitian sebagai suatu proses deduksi dan induksi yang di lakukan secara sistematis,ketat,analistis dan terkendali penelitian selalu dikendalikan oleh hipotesis-hipotesis sebagai jawaban sementara atas pertanyaan penelitian.

Dibawah ini di kemukakan sepuluh tahap yang harus dilalui secara sistematis dalam suatu penelitian empiris,yaitu:

1.Konseptualisasi masalah

Proses penelitian ilmiah di awali dengan merumuskan pertanyaan penelitian atau apa yang di sebut koseptualisasi masalah.Ada dua hal yang berhubungan dengan koseptualisasi masalah yaitu masalah(substansi) yang dipertanyakan dan pertanyaan dasar serta cara menjawab pertanyaan itu (metodelogoi)Tahap pertam ini harus di lakukan dengan hati-hati dan teliti sebab jika mengalami kesalahan dalam tahap pertama ini akan mengakibatkan kesalahan pada tahap selanjunya.

2.Tujuan dan hipotesis

Apabila kita mengajukan pertanyaan pada waktu penelitian,maka jawabannya sudah ada dalam pikiran kita sebagai jawaban sementara dan dituntut untuk mencari jawaban yang sebenarnya.Jawaban sementara yang sudah di rumuskan disebut sebagai hipotesis penelitian.Maka yang jadi tahap kedua dalam proses penelitian adalah perumusan tujuan dan hipotesis.tujuan dan hipotesis inilah yang mengendalikan semua kegiatan penelitian.

3.Kerangka dasar penelitian

Masalah-maslah yang dihadapi oleh peneliti memerlukan suatu penjelasan yang disusun dalam krangka teoritis tertentu.konsep-konsep yang disusun dalam kerangka dasar penelitian iyu adalah konsep-konsep yang tercakup dalam hipotesis-hipotesis yang telah di rumuskan sebelumnya kerangka dasar penelitian disebut juga kerangka hipotesis.

4.Penarikan sample

Tahap ke empat disebut perumusan populasi dan sample penelitian. Sempling ialah suatu cara pengumpulan data yang sifatnya tidak menyeluruh,artinya tidak mencakup seluruh obyek penelitian (populasi=universe)akan tetapi hanya sebagian dari populasimya.

Pada dasarnya ada dua macam sampling yaitu:probaliti sampling dan non probaliti sampling dimana pemilihan obyek atau elemen dari populasi yang akan memasukan kedalam sempel di sarankan atas nilai probaliti.Kalau soalnya hanya ingin membuat perkiraan tunggal (point estimate)misalnya rata-rata,persentase,maka cukup dengan non probaliti sampling

Beberapa contoh probaliti sampling,yaitu:

1.Simple ramdon sepling

2.Stra tipied random sampling

3.Sistimatik random sampling

Beberapa contoh non prabiliti sampling,yaitu:

1.Accidental sampling

2.Kuota sampling

3.Purposip sampling

4.Jajimental sampling

5.Kontriksi instrument

Tahap ini disebut pengumpulan dan konstruksi,instrument-instrumen penelitiannya disusun sesuai dengan metode yang digunakan umtuk mengumpulkan data,seperti pedoman wawancara,daptar kuesioner pedoman pengamatan dan sebagainya

6.Pengumpulan data

Pengumpulan data dilakukan dalam rangka pembuktian hipotesis.untuk itu perlu ditentukan metode pengumpulan data yang sesuai dengan setiap fariabel, supaya diperoleh impormasi yang fallid dan dapat dipercaya.Pengumpulan data di lakukan terhadap renspondent yang menjadi sample penelitian

7.Pengolahan data

Data yang baru di kumpulkan masih berupa data mentah sehimgga perlu di olah supaya dapat di analisis.Adapun cara yang dilakukan dalam pengolahan data ini dilakukannya dalam tiga tahap,yaitu:Editing(penyuntingan ),Coding(pemberian kode) dan menyusunnya dalam mastershet (table induk)

8.Analisis pendahuluan

Data yang sudah dikumpulkan kemudian dianalisa dalam dua tahap,yaiyu analisis pendahuluan dan analisis lanjut.Analisis pendahuluan bersifat deskritif dan terbatas pada data sampl.maksud dari analisis pendahuluan ini adalah untuk mendeskripsikan setiap pariabel pada sample penelitian dan untuk menentukan alat analisis yang akan dipakai pada analiasis selnjutnya.

9.Analisis lanjut

Analisa yang dilakukan setelah analisa pendahuluan adalah analisis inprensial yamg di arahkan pada pengujian hipotesis.kalau hipotesis mencakup satu pariabel,maka dipergunakan univariate analisis.Kalau hipotesis mencakup dua pariabel,maka dipergunakan bivariate analisis,dan kalau mencakup lebih dari dua variable,maka dipergunakan multifariate analisis

10.Interpretasi

Data yang telah di analisis hasilnya kemudian di interpretasikan melalui proses pembahasan.Tahap ini di sebut analisis dan interpretasi hasil penelitian.Setelah data tersebut di interpretasikan maka tahap terahir dari penelitian melaporkan hasil penelitian dalam bentuk tertulis.

Sepuluh tahap penelitian tersebut digolongjan dalam dua tinngkat,tingkat pertama dari tahap satu sampai tahap enam.Tingkat pertama ini berjalan dalam peruses deduksi yang bercirikan diprensiasi,karena proses itu berjalan dari teori-teori dan konsep-kosep yang sangat sbstrak menuju pada evidensi-evidensi empiris yang sangat konkret.

Tingkat ke dua berjalan dalam proses induksi yang bercirikan integrasi.Dikatakan induksi karena proses iyu dimulai dari kenyataan konkrit dengan seperangkat data sampai pada konsep-konsep yang abstrak melalui penyederhanaan-penyederhanaan

C.Komponen inpormasi dan konponen metodologi

Menurut Walace setelah data diproses sampai kepada tahap laporan tidak membedakan tahap yang bersifat hasil temuan dan bersifat cara atau proses.Kemudian Walace membedakan kedua jenis sifat tersebut dalam dua macam komponen.Hasil temuan disebut komponen inpormasi dan cara menemukannya disebut kponen metodologi.Dengan pembedaan seperti itu maka keseluruhan proses penelitian terdiri atas lima konponen inpormasi dan enam konponen metodologi.

Adapun kelima konponen informasi dalam tahap-tahap penelitian sebagaimana dikatakan di atas adalah

1.Teori

2.Hipotesis

3.Pengamatan

4.Generalisasi empiris

5.Penerimaan atau penolakan hipotesis

Inpormasi-inpormasi yang sudah didapatkan diproleh atau di temukan melalui enam konponen metodologi,yaitu:

1.Deduksi logis

2.Iterpretasi hipotesis,instrumentasi,skala pengukuran dan sampling

3.Penyederhanaan (dengan statistic estimasi parameter)

4.Pembetukan teori dan proposisi

5.Pengujian hipotesis

6.Inprensialogis

Kalau kita mulai dengan mempermasalahkan suatu teori(1)maka dari teori tersebut kita menurunkan hipotesis (2)cara melakukan hipotesis dari teori di lakukan dengan deduksi logis (a)selanjutnya,untuk membuktikan hipotesis dibutuhkan data swebagai hasil pengamatan(3)informasi ini proleh dengan cara melakuakn interpretasi terhadap hipotesis,menyusun instrument menarik sample,dan menetapkan pengukuran pariabel.(b)berdasarkan data hasil pengamatan di ketahui apakah hipotesis penelitian di terima atau di tolak(5)di pihak lain ingin di proleh informasi berupa generalisasi empiris.Penerimaan atau penolakan hipotesis berdasarkan data penerimaan dilakukan dengan analisis uji hipotesis (e)dan generalisasi empiris diperoleh melalui penyederhanaan data secara statistic,anatara lain dengan tehnik estimasi para meter (c)dari hasil uji hipotesis(5)kemudian disimpulkan sejauh mana teori yang di permasalahkan itu dapat diterima.Peroses ini dilakukan dengan cara inpensial atau indiksi logis (f)dipihak lain,dari generalisasi empiris dibentuk konsep atau proposisi dengan cara pembentukan konsep,proposisi dan teori

Cara pertama:bagian kanan,dan bagian kiri kedua bagian ini dipisahkan oleh garis yang ditarik dari konponen teori(1)ke komponen pengamatan(3)bagian sebelah kanan ini terdiri atas teori-deduksi logis-interpretasi hipotesis,sampling,skala pengukuran insrtumen pengamatan,yang dapat juga di sebut sebagai proses menerapkan teori.Bagian sebelah kiri dimulai dari pengamatan –rangkuman –generalisasi empiris.pembentukan teori-teori yang disebut sebagai proses pembentukan teori.

Cara ke dua:bagia atas dan bagian bawah.kedua bagian ini dipisahkan oleh garis mendatar yang di tarik dari komponen generalisasi empiris(4)ke komponen hipotesis (2)bagian atas di sebut proses berteori dengan metode logika dan bagia bawah disebut proses melakukan penelitian empiris.

CIRI-CIRI PENELITIAN ILMIAH

Menurut Willer (1971)bahwa pemikiran ilmiah adalah “empiris,rasional,dan abstraktif.”dengan merima criteria yang sama tapi menghususkan pada cirri-ciri sosiologi membuat sosiologi itu ilmiah,Harry M johneson (1960) mengamati bahwa sosiologi memiliki cirri-ciri ilmu pengetahuan sebagai berikut:

1.Empiris,yaitu berlandaskan pada pengamatan dan penalalaran,bukan pada wahyu gaib dan hasil-hasilnya tidak spekulatip.Pada tahap-tahap awal dari kerja kreatipnya,kesemua ilmuan berspekulasi,tentu saja,tetapi sekurang-kurangnya secara ideal merreka mengajukan spekulasi-spkulasi pada pengujian pakta sebelum mengakui sebagai pengajuan ilmiah

2.Teoritis,yaitu usaha untuk merangkum pengamatan-pegamatan yang rumitdalam dalam dalil-dalil abstrak yang secara logis berkaitan dan menerangkan hubungan sebab akibat dari suatu persoalaan.

3.Kumulatip,yaitu teori-teori sosilogi di bangun di atas satu saa lain,teori-teori baru mengoreksi ,memperluas,dan menyempurnakan teori-teori lama.

4.Nonetis,yaitu para sosiolog tidakmempertanyakan apkah tindakan-tindakan sosial tertentu baik atau buruk ,mereka hanya menerangkan tindakan-tindakan sosial itu .

Berdsarkan definisi diatas memperjelas bahwa pengumpulan fakta ilmiah berbeda denga tipe-tipe lain (1)mengandalkan metode-metode pengumpulan data dan informasi;(2)berorientasi pada pencapaian tujuan-tujuan yang spesifik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar