TUGAS 4
HIPOTESIS
Seperti halnya yang sudah kita ketahui,bahwa tujuan penelitian adalah untuk mengetahui suatu yang pada tingkat tertentu di percaya sebagai suatu yang benar,yang mana semua itu bertitik tolak pada pertanyaan-pertanyaan yang disusun dalam bentuk masalah penelitian.adapun yang harus dilakukan untuk menjawab semua pertanyaan itu maka di susun jawaban sementara yang kemudian di buktikan melalui penelitian empiris.
A.Pengertian
Hipotesis berasal dari dua buah suku kata Hypo dan Thesis.Hipo berati sebelum sedangkan Thesis berate pernyataan atau pendapat.Jadi hipotesis adalah suatu pernyataan yang pada waktu di ubgkapkan belum di ketahui kebenarannya.Tetapi mengungkapkan untuk di uji dalam pernyataan empiris.Hipotesis memungkinkan kita menghubunhkan teori dengan pengamatan,atau pengamatan dengan teori.Hipotesis ini mengemukakan sebuah pertanyaan tentang harapan peneliti mengenai hubungan-hubungan antara variabel-variabel di dalam persoalan
Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap msalah penelitian.Yang sebenaranya masih harus di uji secara empiris.Hipotesis merupakan rangkuman dari kesimpulan-kesimpulan teoritis yang di proleh dari penelitian kepusatakaan.Hipotesis merupakan jawaban terhadap masalah penelitian yang secara teoritis di anggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya
Secara teknis,hipotesis dapat di denipisikan sebagai pernyataan mengenai populasi yang akan di uji kebenarannya berdasarkan dari yang di proleh dari sample penelitian.Namun secara statistic hipotesis merupakan pernyataan mengenai keadaan parameter yang akan di uji melalui statistik sample sedangkan secara implisif hipotesis itu menyatakan prediksi.
Tarap ketepatan prediksi itu akan sangat tergantung kepada tarap kebenaran dan tarap ketepatan landasan teoritis yang mendasarinya.Sehingga apabila dasar teori yang di terapkan kurang sehat (sound) maka akan melahirkan sebuah gipotesis yang di prediksinya kurang tepat atau yang terjadi sebaliknya
Hipotesis itu memiliki sebuah fungsi.Adapun fungsi hipotesis menurut Ary Donald adalah:
1.Hipotesis memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam satu bidang.
2.Hipotesis mengemukakan sebuah pernyataan tentang hubunhan dua konsep yang secara langsung dapat di uji dalam penelitian.
3.Hpotesis memberikan arah kepada seorang yang melakukan penelitian.
4.Hipotesis dapat memberiakan keraguan pada penyusunan kesimpulan dalam penelitian.
Fungsi-fungsi hipotesis tidak dapat berjalan secara efektif apabila mengabaikan syarat-syarat atau factor-faktor yang telah di tentukan adapun factor-faktor atau syarat-staratyang perlu diperhatikan dalam penyusunan hipotesis ialah
1.Hipotesis disusun dalam kalimat deklaratif kalimat itu bersifat positif dan tidak normatif istilah-istilah ini seharusnya atau sebaliknya tidak terdapat dalam kalimat hipotesis
2.Variabel-variabel yang di nyatakan dalam hipotesis adalah variabel yang oprasional dalam arti dapat di amati dan di ukur.
3.Hipotesis merupakan hubungan tertentu di antara varibel-variabel.
B.Menyusun Hipotesis
Hipotesis dapat disusun dengan dua pendekatan yang pertama secara deduktif dan yang kedua secara induktif ditarik dari teori suatu teori di atas proposisi-proposisi sedangkan proposisi menunjukan hubungan antara dua konsep.Adapun proposisi ini merupakan postulat-postulat yang dari padanya di susun hipotesisSedangkan penyusunan hipotesis induktip bertolak dari pengamatan empiris.sebelumnya dengan penyusunan hipotesis ini Dedbold B.Vandalten mengemukakan postula-postulat yang di turankan dari dua jenis asumsi yaitu postulat-postulat yang disusun berdasarkan asumsi dari alam dan postulat-postulat berdasarkan asumsi proses psikologis postulat-postulat yang bersumber dari kenyataan-kenyataan alam adalah:
1.Pstulat jenis (Natural Kinds)
Ada kemiripan antara obyek-obyek indipidual tertentu yang memungkinkan mereka untuk di kelompokan kedalam satu kelas tertentu.
2.Postulat Keajekan (constanly)
Di ala mini ada hal-hal yang menurut pengamatan kita selalu berulang dengan pola yang sama berdasarkan pengamatan dan pengalaman kita mempunyai alasan untuk menduga bahwa besok matahari terbit di sebelah timur
3.Postulat Determinisme
Suatu kejadian tidak terjadi secara kebetulan tanpa ada penyebabnya sebuah benda jatuh kebawah kalau dilepaskan dari satu ketinggian karena ia ditarik oleh gravitasi bumi.Ada postulat sebab akibat yang menyatakan bahwa suatu pristiwa terjadi karena seseatu atau beberapa sebab postulat ini dipakai untuk menyusun suatu hipotesis untuk menarangkan pristiwa tertentu
Tidak ada aturan yang tepat untuk merumuskan sebuah hipotesis namun ada beberapa saran yang harus di perhatikan dalam merumuskan hipotesis yaitu sebagai berikut:
a. Hipotesis hendaklah menyatakan pertauran antara dua variabel atau lebih
b. Hipotesis hendaklah dinyatakan dalam kalimat deularatif atau pernyataan
c. Hipotesis hendaklah dirumuskan secara jelas dan padat
d. Hipotesis hendaklah dapat di uji
Secara garis besar hipotesis-hipotesis yang isi dan rumusnya bermacam-macam itu dapat di bedakan menjadi dua macam yaitu:
a.Hipotesis tentang hubungan dan
b.Hipotesis tentang perbedaan
Hipotesis tentang hubungan yaitu hipotesis yang menyatakan tentang saling
hubungan antara dua variabel atau lebih mendasari berbagai penelitian korelasional.Hipotesis tentang perbedaan yaitu hipotesis yang menyatakan dalam variabel tertentu pada kelompok yang berbeda-beda hipotesis tentang perbedaan itu mendasari berbagai penelitian kompratif.
C.Krangka Hipotesis
Sebelum kita menyusun krangka hipotesis alangkah baiknya kita mengetahui variabel istilahj variabel dapat di arahkan bermacam-macam dalam pengertian disini variabel dapat di artikan sebagai segala sesuatu yang akan menjadi objek pengamatan penelitian apa yang merupakan variabel dalam penelitian di tentukan oleh landasan teoritisnya dan ditegaskan oleh hipotesis penelitiannya apa yang merupakan variabel dalam penelitiannya karena itu apabila landasan teoritisnya berbeda variabel-variabel penelitiannya juga akan berbeda jumlah variabel yang dijadikan objek pengamata akan di tentuakan oleh sofistikasi rancangan penelitiannya makin sederhana suatu rancangan penelitian maka melibatkan variabel yang makin sedikit jumlahnya dan sebaliknya.
Kecakapan mengidentipikasi variabel penelitian adalah penelitian yang berkembang karena latihan dan pengalaman kecuali dengan melakukan penelitian peterampilan ini juga dapat dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan seminar mengenai usulan penelitian.Partisipasi secara aktif dalam kegiatan-kegiatan seminar yang demikian itu mempercepat perkembangan keterampilan itu
Variabel-variabel yang telah di denivisikan perlu di klasivikasikansesuai dengan jenis dan perananya dalam penelitian klasipikasi ini sangat perlu untuk penentuan alat pengambil data apa yang akan digunaka dan metode analisis semana yang sesuai untuk diterapkan
Dalam hal ini variabel dapat dibedakan beberapa hal yaitu:
a.Variabel nominal yaitu variabel yang di tetapkan berdasar atas proses penggolongan:variabel ini bersifat deskrit dan saling pilah (mutually exlusive)
b.Variabel ordinal yaitu variabel yang disusun berdasarkan atas jenjang dalam atribut tertentu.
c.Variabel interval yaitu variabel yang dihasilkan dari pengaturan yang mana dalam pengukuran di asumsi terdapat satuan unit pengukuran yang sama
d.Variabel Ratio.adalah variabel yang dalam kuantivikasinya mempunyai nol mutlak.Di dalam penelitian,terlebih dalam penelitian dibidang ilmu-ilmu sosia.Dilarang jarang menggunakan variabel ratio.
Jumlah variabel yang tercakup dalam suatu hipotesis dan bentuk hubungan di antara variabel-variabel itu sangat menentukan dalam menentukan alat uji hipotesis.Hipotesis hanya terdiri atas satu variabel akan di uji dengan uni variate analysis
Ada juga hipotesis yang mencakup dua variabel yang akan di uji melalui bivariate analysis salah satu variabel hipotesis dengan bivariate analysis itu berfungsi sebagai variabel yang di jelaskan atau variaberl yang tidak bebas dan yang satunya berfungsi sebagai variabel yang menerangkan atau variabel bebas satu variabel dapat dijelaskan oleh seperangkat variabel bebas secara bivarite misalkan variabel Y dapat diterangkan oleh variabel X.tetapi dapat juga diterangkan oleh X-2 terlepas dari X-1 dan dapat juga dijelaskan oleh variabel X-3 terbatas dari X-1 dan X-2 ketiga variabel bebas yang menerangkan variabel tidak bebas(Y)Itu terdiri atas 3 hipotesis,yaitu:
Hipotesis 1:ada hubungan antara X-1 dan Y
Hipotesis 2:ada hubungan dengan X-2 dan Y
Hipotesis 3:ada hubungan dengan X-3 dan Y
Hipotesis dengan analisis bivariate didasarkan pada asumasi cateris varibus yaitu,asumsi bahwa tidak ada factor lain yang mempunyai Y kecuali variabel yang bersangkutan.karena itu tidak da lihat di antara X-I,X-2 X-3.kalau ketiga variabel itu secara bersama-sama dilahat sebagai variabel-variabel yang menjelaskan Y mana hipotesis mencakup lebih dari 2 variabel dan akan di uji melalui multi variabel analysis hubungan itu secara sistematis dapat di tulis Y=f(X-1,X-2,X-3)
D.Model Relasi
Hubungan variabel dengan variabel dalam suatu hipotesis mempunyai model yang berbeda-beda.Hubungan disini berbeda pengertiannya dalam pembicaraan sehari-hari.Hubungan disini dapat di artikan sebagai relasi,yaitu himpunan dengan elemen yang terdiri dari pasangan surut.himpunan tersebut dibentuk dari 2 himpunan yang berbeda.misalkan himpunan yang satu adalah A.yang terdari atas nama-nama mahasiswa:Yosef(Y),Maria(M),Ruben(R),Emanuel(E),dan Agave(A).himpunan yang lain adalah B yang terdiri atas elemen-elemen nilai:8,7,5,6,dan7.dari kedua himpunan ini di susun himpunan baru sebagai hasil relasi dari A –B.himpunan baru ini kita namakan C dimana setiap elemennya terdiri dari pasangan elemen A dan B.pasangan itu di sebut pasangan urut karena yang pertama selalu di ambil dari elelmen A dan yang ke-2 selalu di ambil dari B pasangan-pasangan itu ditentukan oleh devinisi relasi.misalnya,A mempunyai nilai tes ekonomi pada B.dengan devinisi itu A dipasangkan dengan B
Himpunan C tampak sebagai berikut:C={(Y,7),(M,8),/jt,6),(E,7),(A,5)}.Himpunan C inilah yang dimaksud dengan relasi,yaitu relasi A keB
Hubungan variabel-variabel pada hipotesis dapat di golongkan dalam tiga model yaitu :
1.Model kontingensi
2.Model Asosiatif
3.Model Fungsional
1.Model Kontingensi
Hubungan dengan model kontingensi dinyatakan dalam bentuk table silam isi masing-masing kontingen dari model kontingensi dapat juga di buat dalam bentuk persentase atau proposisi
2.Model Asosiatif
Model ini terdapat di antara 2 variabel yang sama-sama ordina atau sama interval,atau sama ratio,atau salah satu adalah ordinal atau interval.variabel-variabel itu mempunyai pola monoton linier.artinya,perubahan dari variabel yang bersangkutan bergerak naik terus tanpa turun kembali,atau sebaliknya turun terus tanpa naik kembali
Hubungan ke-2 variabel disebut juga hubungan kovarisioanl,artinya berubah bersama jika ke-2variabel berubah kea rah yang sama.mana hubungan itu di sebut hubungan positif ke-2nya bisa sama-sama naik, artinya jika X naik, bersamaan dengan itu Y juga naik.sebuah hubungan dikatakan negative jika kedua variabel berubah pada arah yang berlawanan jika X naik,Y turun atau sebaliknya,jika X turun Y naik
Hubungan asosiatif atau kovarisional atau hubungan korelasi bukanlah hubungan sebab akibat,tetapi hanya menujukan bahwa keduanya sama-sama berubah.
3.Hubungan Fungsional
Hubungan fungsional adalah hubungan antara suatu variabel yang berfungsi di dalam variabel lain.misalnya hubungan antara”Obat” dan “penyakit”.obat dikatakan fungsional jika bisa menyembuhkan penykit berbeda dengan hubungan asosiatif dimana kedua variabel berdampingan satu dengan yang lain,sedangkan pada hubungan fungsional variabel yang satu (independent) berfungsi didalam variabel yang lain (dependent),sehingga variabel dependent itu mengalami sebuah perubahan.
Hubungan fungsional adalah hubungan korelasional,akan tetapi hubungan korelasional belum tentu hubungan fungsional,jika hubungan korelasi itu cukup tinggi (erat)maka dapat diduga bahwa ada hubungan fungsional di antara dua variabel.
E.Hipotesis Nol
Konsep penting yang lain yang selalu diperbincangkan mengenai hipotesis adalah hipotesis nol atau Ho hipotesis nol adalah hipotesis yang menyatakan tida adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih.atau hipotesis yang menyatakan tidak adanya perbedaan antara kelompok yang satu dan kelompok lain yang bukan hipotesis nopl disebut hipotesis alternative yang bias dilambangkan dengan H.a. menyatakan adanya saling hubungan antara dua variabel atau lebih atau ,menyatakan adanya perbedaan dalam hal tertentu pada kelompok-kelompok yang berbeda
Sering timbul pertanyaan mengenai mana di antara kedua macam hipotesis itu,yaitu hipotesis nol dan hipotesis alternative,yang harus dirumuskan sebagai hipotesis penelitian.jawaban tahap pertanyaan ini akan tergantung kepada landasan teoretis yang digunakan jika landasan teoretis itu mengarahkan penyimpulannya ke “tidak ada hubungan”atau ke “tidak ada perbedaan”maka hipotesis penelitian yang dirumuskan akan merupakan hipotesis nol.sebaliknya jika tinjakan teoretis mengarahkan penyimpulannya ke “arah hubungan “atau ke “ada perbedaan “maka hipotesis penelitian yang di rumuskan akan merupakan hipotesis alternative.
Namun,kenyataannya yang terjadi di lapangan kebanyakan penelitian ilmiah merumuskan hipotesis penelitiannya dalam bentuk hipotesis alternative terjadinya yang demikian itu dalam penelitian eksprimental.karna dalam penelitian ini bermaksud mengetahui perbedaan gejala pada kelompok yang satu dan pada kelompok yang lain,sebagai akibat adanya perbedaan perlakuan hal ini disebabkan karna pada dasarnya penelitian bertujuan untuk mengetahui atau mengungkapkan adanya saling hubungan atau adanya perbedaan dan bukan sebaliknya.
Dengan demikian dapat disimpulkan ada dua macam hipotesis dalam penelitian,yaitu hipotesis operasional (alternative)yang di harapkan oleh peneliti dan hipotesis nol dalam proses pengujian hipotesis,yang akan di uji adalah hipotesis nol.kalau hipotesis nol itu diterima maka hipotesis alternative harus di tolak sebaliknya jika hipotesis itu di tolak maka hipotesis alternative harus diterima.hipotesis nol di berinotasi Ho dan hipotesis alternative di beri notasi H-1
F.Peranan Statistika dalam Perumusan Hipotesis
Prumusan hipotesis sebagai pernyataan yang menunjukan pertautan antara dua variabel atau lebih itu sebenarnya adalah prumusan menurut model matematis pula.selanjutnya permusan-perumusan hipotesis dalam hipotesis alternatip dan hipotesis nol adalah konsep dalam statistika.hipotesis nol dirumuskan atas dasar teori probabilitas.karena itu pemahaman terhadap konsep-konsep dasar mengenai teori ini akan sangat membantu seseorang untuk merumuskan hipotesisnya secara lebih cermat.
G.Pranan Komputer dalam Pengujian Hipotesis
Hipotesis adalah kebenaran teoretis yang masih harus di uji secara empiris kesesuainnya dengan keadaan lapangan.inilah inti dari kegiatan penelitian itu,yaitu mengumpulkan data,merekamnya,dan mengujinya. Dalam pengujian gipotesis ini hipotesis penelitian atau yang di sebut juga hipotesis alternative dibandingkan dengan hipotesis nol,yaitu keadaan teoretis sekiranya hal yang dipersoalkan(yaitu saling hubungan atau perbedaan )itu tidak ada.keadaan yang demikian itu di teorikan (diasumsikan)akan terjadi kalau syarat-syarat tertentu terpenuhi.keadaan teoritis inilah yang menjadi model matematik hipotesis nol.
Sabtu, 20 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar